Suara.com - Sikap pegiat media sosial Denny Siregar serta politikus Ruhut Sitompul yang sering tampil menjadi pembela Presiden Joko Widodo dari kritikan publik menjadi pertanyaan bagi peneliti Political dan Public Policy Studies Jerry Massie.
"Denny Siregar membela Jokowi apa dia ini bertindak sebagai staf khusus Jokowi atau apa? Saya tak mengerti. Begitu pula Ruhut Sitompul paling orang bakal kurang percaya," kata Jerry kepada Suara.com, Kamis (22/10/2020).
Menurut analisa Jerry, publik kurang begitu mempercayai sikap Ruhut ketika membela Jokowi karena didasarkan pada pengalaman masa lalu.
"Waktu lalu dia membela mati-matian SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) kini Jokowi," kata Jerry seraya menyampaikan prediksi terhadap sikap Ruhut pada masa pemilu 2024 nanti, "paling 2024 saya prediksi beliau membela antara Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Gatot atau Ganjar Pranowo."
Menurut Jerry dalam berpolitik mesti tetap punya prinsip dan komitmen serta ketetapan hati dan dia berkata kepada Ruhut, "saran saya buat Bang Ruhut tak usah pindah-pindah partai atau mualaf politik, politik dua kaki tetapkan hati dan langkah di PDIP saya mendukung."
Sikap Denny, terutama di media sosial, juga membikin Jerry penasaran dan bertanya-tanya apakah Denny merupakan menjadi bagian dari tim komunikasi pemerintah atau bukan.
"Bung Denny yang terhormat saya binggung apa dia bagian influencer atau apanya Jokowi. Sok membela kritikan publik. Tak pantaslah. Kecuali beliau kepala KSP, jubir Presiden atau menterinya Jokowi itu wajar membela mati-matian."
"Anehnya setiap publik mencibir kinerja Jokowi maka munculah beliau sebagai pahlawan baik di medsos, bahkan media-media," kata alumnus American Global University.
Menurut Jerry sikap seperti itu seandainya ditunjukkan pada masa pemilu 2019 tak menjadi malasah.
Baca Juga: Jokowi Dihujani Kritik, Denny Siregar dan Ruhut Tampil Membela
"Tapi ini pilpres sudah usai. Selanjutnya bicara tahu menempatkan dirilah kalau kritikan yang baik tak perlu sewot. Kan publik bukan orang bodoh yang bisa dikibulin. Dalam hal ini nurani yang bekerja bukan mulut. Tak usah memainkan imaging political atau politik pencitraan masyarakarat sudah tak butuh. Coba sekali-kali kritik kalau kinerja bawahannya buruk," kata Jerry.