Saat Saifuddin Zuhri menghadap, Kiai Hasyim Asy’ari sedang duduk bersilah sambil membaca sebuah surat. Saifuddin Zuhri merasa heran seorang yang sepuh berumur lebih dari 70 tahun tetapi masih bisa membaca tanpa kacamata. Kiai Hasyim saat itu mengenakan baju ‘Jawa’ seperti piama tak berleher, berwarna putih terbuat dari kain katun, bersarung plekat dan mengenakan serban.
Saifuddin Zuhri diperkenalkan oleh Gus Wahid kepada Kiai Hasyim Asy’ari. Ayah dan anak ini terdengar berkomunikasi menggunaan bahasa Arab. Tetapi sesekali Gus Wahid menjawab pertanyaan-pertanyaan ayahandanya dalam bahasa Jawa alus.
Namun setelah Gus Wahid memperkenalkan Saifuddin Zuhri dari kalangan Pemuda Ansor, Hadratussyekh kontan langsung menggunakan bahasa Indonesia yang terucap halus, rapi, sistematis, dan urut meskipun telah diberitahukan bahwa Zuhri berasal dari Jawa Tengah.
(Fathoni Ahmad)