"Karena menurut mereka itu opsi yang lebih baik. Ditambah dengan pekerjaan, pernikahan yang mereka punya, tabungan, dll. Mereka tidak suka cara orang Indonesia berbisnis karena banyak uang pelicin dll. Apakah mereka rasis? Ya enggak lah. Mereka lebih suka bisnis yang aman," tulis dia.
Namun, cuitan itu tetap saja memancing reaksi warganet hingga namanya sempat bertengger di daftar trending topic Twitter.
"Ngomong apa sih mbak, ribet amat. Lah di Jawa sendiri kadang kalau ngomong juga seenaknya sendiri kok wkkw. Kan ada yang namanya akulturasi, ada peleburan bahasa. Orang Jawanya sendiri enggak masalah, dikira orang Jogja kalau ngomong Jawa harus seuai kaidah apa?" komentar @Very***.
"Dear Mbak Revina, Yang kamu maksud merusak tata bahasa sebenarnya itu kalau dalam ilmu bahas disebut dengan lingusitic repertoire. Ya memang enggak bisa dipungkiri begitu, ngapain kamu harus merasa terganggu," tulis @shelo*** sambil menyertakan tangkapan layar penjelasan teori linguistic repertoire.
"Aku juga langsung teringat Sosiolinguistik. Justru yang kayak begini diulik sama yang kuliah bahasa," imbuh @erlina****.