Tak Hadiri Penganugerahan Gegara Corona, Kenapa Gatot Gelar Deklarasi KAMI?

Kamis, 12 November 2020 | 12:18 WIB
Tak Hadiri Penganugerahan Gegara Corona, Kenapa Gatot Gelar Deklarasi KAMI?
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. [Dok TNI]

Suara.com - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo tak menghadiri penganugerahan Bintang Mahaputera dengan alasan Covid-19.

Namun, Gatot tetap menggelar deklarasi KAMI di sejumlah wilayah dengan banyak pelanggaran protokol Covid-19.

Dalam acara Sapa Indonesia Malam yang disiarkan Kompas TV pada Rabu (11/11/2020) malam, presentar Aiman Witjaksono menanyakan kepada bintang tamunya yakni Deklarator KAMI Refly Harun mengenai alasan ketidakhadiran Gatot dalam acara penganugerahan Bintang Mahaputera.

Refly menegaskan, salah satu alasan utama ia tidak hadir lantaran situasi sedang Covid-19 dan Gatot ingin menghormati para prajurit yang sedang berjuang melawan Covid-19.

"Pertama karena suasana Covid-19. Ia merasa tidak elok kalau dia ke Istana, sementara para prajurit berjuang di medan lain," kata Refly seperti dikutip Suara.com, Kamis (12/11/2020).

Aiman menanyakan terkait beberapa Deklarasi KAMI yang digelar di sejumlah wilayah. Padahal, kata Aiman, dalam acara tersebut justru ada banyak pelanggaran protokol Covid-19, salah satunya ada kerumunan.

"Bagaimana dengan Deklarasi di Surabaya dan kota lain itu langgar protokol kesehatan semua, ada kerumunan?" tanya Aiman.

Refly justru menuding Aiman tidak memahami konteks pembicaraannya. Ia berdalih maksud alasan Gatot bukan itu.

"Aiman enggak baca poinnya, poinnya bukan itu. Poinnya adalah dia mendapatkan sebuah penghargaan sementara orang lain sedang berjuang terkait dengan Covid-19," jawab Refly.

Baca Juga: Punya Utang dengan Jokowi, Alasan Gatot Tak Hadiri Penganugerahan Bintang

Tak berhenti disitu, Aiman masih mencecar Refly terkait deklarasi KAMI. Aiman mempertanyakan mengapa Gatot merasa tidak enak melanggar protokol kesehatan jika datang ke Istana, bukan ketika menggelar deklarasi.

"Kok enggak enaknya ketika ke Istana? Waktu deklarasi harusnya enggak enak juga, bahkan protokol kesehatan dilanggar, ada kerumunan. Jangan-jangan ada klaster baru. Kan begitu bayangannya," ujar Aiman.

Refly memberikan alasan lain. Ia berdalih suasana psikologis deklarasi dengan mendapatkan penghargaan berbeda.

"Itu, itu suasana psikologis itu begini, bukan jumlahnya tapi suasana psikologis, yang satu ibaratnya sedang berjuang, yang satu dapat penghargaan dari Istana kira-kira begitu," jawab Refly.

Mendengar jawaban Refly, Aiman langsung tersenyum dan tertawa seraya mengakhiri sesi wawancara. Melihat reaksi Aiman, Refly juga ikut tertawa.

Punya Utang dengan Jokowi

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI