Viral Ceramah Gus Baha soal Berkah Adanya Lonte, Begini Penjelasannya

Senin, 16 November 2020 | 08:25 WIB
Viral Ceramah Gus Baha soal Berkah Adanya Lonte, Begini Penjelasannya
Gus Baha (Nu.or.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Artinya apa, orang masih jijik atau merendahkan derajat mereka yang berprofesi sebagai lonte atau sundal. Dan ini baik bagi agama, bagi keberlangsungan moral. Karena masih ada yang menjijikkan proses yang salah.

Meskipun kita sebagai ulama, sebagai tokoh masyarakat tentu mereka tetap kita kasih ruang untuk taubat, juga kita kasih hak-hak martabatnya sebagai manusia. Tapi kita akan tetap bilang itu lonte atau apa."

Belum diketahui kapan dan dimana Gus Baha berceramah mengenai lonte, namun dalam ceramah tersebut istilah lonte tidak dikaitkan dengan seseorang.

Gus Baha hanya menafsirkan hadis sesuai kaidah secara umum.

Menurut Gus Baha, jika suatu perbuatan tercela tak lagi dianggap tabu, maka masyarakat akan acuh. Hal ini bisa berbahaya karena perbuatan asusila akan diabaikan dan dibiarkan tumbuh subur.

"Bayangkan nanti jika dibahasakan itu hak asai. Sehingga anak generasi cucu kita tidak ada lagi istilah lonte atau sundal, setiap perilaku dikatakan hak asasi. Itu awal dari tidak ada agama, bahaya bagi keberlangsungan agama dan negara," ungkap Gus Baha.

"Artinya, sebetulnya sifat anarkis masyarakat dalam perkataan itu menolong agama. Dengan dianggap jijik, agama bisa jalan. Karena seseorang dihujat masyarakat, yang lain enggak pernah ingin cita-cita jadi lonte. bahkan seorang anak, karena tahu nasibnya dihujat, tidak akan bercita-cita jadi lonte," tuturnya.

Gus Baha mengingatkan mengenai bahaya perbuatan asusila yang dibiarkan di tengah masyarakat.

Jika hukuman stigma masyarakat tidak ada, maka perbuatan asusila akan tumbuh subur di kalangan masyarakat dan dianggap tak lagi tabu.

Baca Juga: Pantaskah Habib Rizieq Bahas Lonte saat Ceramah Maulid Nabi, Ini Kata PKPI

"Coba tidak ada hukuman stigma masyarakat, maka lonte dan sundal akan subur di tengah masyarakat yang sudah tidak peduli dengan nilai-nilai ini. Misalnya di kota besar karena sesama lonte sudah tak saling mengatakan tabu," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI