Banyak Kalangan Desak Pembentukan TPF Ungkap Enam Laskar FPI Ditembak Mati

Siswanto Suara.Com
Senin, 07 Desember 2020 | 17:16 WIB
Banyak Kalangan Desak Pembentukan TPF Ungkap Enam Laskar FPI Ditembak Mati
Kerumunan warga menunggu kedatangan Habib Rizieq Shihab, Selasa (10/11/2020). [ANTARA/Devi Nindy]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah kalangan mendesak segera dibentuk tim independen atau tim pencari fakta untuk mengungkap kasus penembakan yang dilakukan polisi dan menewaskan enam laskar Front Pembela Islam yang sedang mengawal Habib Rizieq Shihab serta keluarganya di jalan tol Jakarta Cikampek, dini hari tadi. Sebab, saat ini terjadi spekulasi mengenai peristiwa itu.

"Sangat disayangkan jatuhnya korban dari sesama WNI. Enam anggota FPI dikabarkan tewas oleh peluru aparat dengan berbagai dalih," kata Wakil Ketua MPR dari PKS Hidayat Nur Wahid.

Hidayat mengutip pernyataan petinggi FPI yang menegaskan bahwa laskar dihadang oleh orang tak dikenal sebelum penembakan terjadi. 

Berdasarkan standar juang FPI, anggota mereka tak diperbolehkan bawa senjata tajam atau senjata api.

Untuk menghentikan spekulasi yang berkembang di masyarakat, Hidayat mendesak perlunya pembentukan tim pencari fakta independen.

"Demi tegaknya hukum yang berkeadilan, perlu segera dibentuk TPF independen," kata Hidayat.

Sementara politikus Partai Demokrat Benny K. Harman mendesak pemerintah memberikan penjelasan secara transparan atas kejadian tersebut agar tidak menjadi spekulasi.

"Penembakan 6 pengawal Rizieq Shihab Itu adalah pembantaian. Betulkah? Negara harus memberikan penjelasan secara terbuka, terus terang, jujur, dan rasional apa sebenarnya yang terjadi. Dengan begitu rakyat tidak membuat spekulasi sendiri-sendiri. Rakyat monitor!"

Bekas Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia berharap mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia yang kini menjabat Wakil Presiden Maruf Amin turun tangan.

Baca Juga: Ada Dua Versi Peristiwa Enam Laskar FPI Ditembak Mati, Percaya yang Mana?

"Simpang siur kabar mengenai 6 Laskar FPI Pengawal HRS. Beredar kabar mereka wafat ditembak. Ini zaman reformasi bukan otoriter apalagi komunis. Yai Maruf jangan diam saja. Harga nyawa mukmin mahal," kata dia.

REKOMENDASI

TERKINI