17 Tahun KPK, Firli Bahuri: Diteror dan Diserang, Nyali Kami Tak Ciut

Selasa, 29 Desember 2020 | 18:48 WIB
17 Tahun KPK, Firli Bahuri: Diteror dan Diserang, Nyali Kami Tak Ciut
Ketua KPK Firli Bahuri.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi sudah memasuki usia ke 17 tahun dalam melakukan pemberantasan rasuah di Indonesia.

Ketua KPK Firli Bahuri menyampaikan, waktu 17 tahun itu bukanlah singkat karena diisi oleh banyak kendala maupun suka cita bagi para penggawanya.

"Bukan waktu yang singkat, namun bukan pula waktu yang panjang, mengingat masa-masa tersebut sangat bermakna dengan sejuta kisah suka duka dan tangis tawa, mewarnai tugas dan perjuangan rekan-rekan punggawa pemberantasan korupsi," kata Filri dalam keterangannya, Selasa (29/12/2020).

Menurut Filri, tugas pemberantasan korupsi bukanlah semata sebagai bentuk kewajiban. Tapi, sebagai bentuk ibadah dengan kesadaran dan keikhlasan yang luar biasa, mengingat segala bentuk konsekuensi yang akan kami terima serta hadapi.

"Mulai dari intimidasi dan ancaman atas keselamatan jiwa dan raga hingga kekerasan atau serangan fisik langsung kepada insan KPK, adalah contoh konsekuensi yang telah kami hadapi dalam perjuangan memberantas laten korupsi di negeri ini," ungkap Filri.

Maka itu, kata Firli, ini bentuk salah satu perjuangan insan KPK yang harus diterima selama berjuang dalam pemberantasan korupsi.

"Salah jika menganggap teror bahkan serangan langsung (fisik) dapat menciutkan nyali kami, mengerutkan keberanian, menyurutkan semangat, apalagi berharap kami menjadi takut menjalankan tugas yang dipercayakan rakyat kepada kami," tegas Firli.

Firli mengaskan teror-teror yang diterima para punggawa KPK malah menjadikan semangat juang dan abdi negara dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Justru hal-hal ini (teror, intimidasi hingga serangan fisik) semakin menggelorakan api  semangat juang kami, lebih merekatkan rasa persaudaraan dan menggugah lebih dalam jiwa korsa sebagai insan KPK," kata Firli.

Baca Juga: KPK Panggil Direktur Perusahaan Terkait Kasus Suap Eks Mensos Juliari

Firli menyebut tidak sedikit upaya kejahatan korupsi yang dapat dilakukan dengan melakukan pencegahan.

"Sayangnya, masih ada pelaku atau oknum-oknum penyelenggara negara  yang masih berani melakukan kejahatan kemanusiaan ini," ucap Filri

"Ibarat pepatah sepandai-pandainya menyimpan bangkai, baunya akan tercium juga, kejahatan korupsi yang mereka tutup rapat, akhirnya dapat kami kuak dimana para pelaku korupsi mulai dari kelas teri hingga kelas kakap (big fish) kita seret ke meja hijau dan uang rakyat yang mereka korupsi dikembalikan ke negara," imbuhnya

Filri pun takndapat mempungkiri bahwa masyarakat memiliki andil besar dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Peran serta aktif masyarakat yang memberikan informasi dugaan korupsi atau penyelewengan yang melibatkan oknum penyelenggara negara, sangat membantu KPK dalam mengendus, menelusuri dan membongkar praktik korupsi yang terjadi di republik ini," tutup Firli.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI