Pengubah nama juga diharuskan memperbarui sejumlah dokumen resmi seperti paspor, SIM, dan rekening bank. Tetapi dengan janji adanya perbaikan prospek masa depan, banyak orang berpikir bahwa kerumitan ini sepadan.
Beberapa tahun setelah Nasipas memakai nama baru, dia mengatakan bahwa hidupnya telah membaik.
"Bahkan sekarang selama pandemi ketika agen real estat lain berjuang untuk mendapatkan komisi, saya merasa nyaman secara finansial dan tidak pernah merasa seperti saya tidak punya klien," katanya.
Selain berganti nama, Nasipas membeli nomor ponsel dan plat nomor mobil 'keberuntungan'.
Dia juga mulai memakai jimat keberuntungan. "Saya tidak bisa menjelaskan apa yang sebenarnya membuat hidup saya lebih baik," katanya.
Mungkinkah karena lebih berpikir positif?
Sarocha, sebaliknya, merasa kecewa setelah mengganti namanya menjadi Pachiraporn. Nama ini dinilai tidak mengubah hidupnya seperti yang dia harapkan.
Meski demikian, dia tetap optimis dengan langkah ganti nama yang telah ia ambil dan memutuskan untuk mencobanya lagi tiga tahun kemudian.
Kali ini, perempuan berusia 30 tahun itu ingin meningkatkan prospek kariernya.
Baca Juga: Dua Nelayan Thailand Temukan Mutiara Oranye Langka, Ditawar Rp 4,6 Miliar
"Seorang teman yang bekerja di industri yang sama menghasilkan banyak uang setelah mengubah namanya.
Dia merekomendasikan peramal ini yang sungguh ajib, jadi saya pikir, mengapa tidak?"
Sarocha mengatakan hidupnya "berkembang" setelah berganti nama untuk kedua kalinya, tetapi menambahkan bahwa perubahan nama bukanlah penyebab langsung perubahan hidupnya.
"Saya kini percaya pada Law of Attraction - pikiran Anda membawa apa yang Anda inginkan ke dalam hidup Anda. Apa yang Anda tanam secara mental, memicu alam bawah sadar untuk mengubah tujuan tersebut jadi nyata," katanya. (ae/yp)
