Nama tanpa huruf vokal, misalnya, dianjurkan bagi orang yang lahir pada hari Senin agar tidak mengalami kemalangan.
Setiap orang di keluarga Somchart memiliki nama yang unik dan terdengar agak rumit karena setiap huruf dipilih dengan cermat berdasarkan atribut keberuntungan yang berkaitan dengan ulang tahun mereka.
Setiap huruf dalam nama mereka didasarkan pada astrologi Thailand dan dibagi menjadi delapan kelompok: hubungan sesama manusia, kesehatan, kekuasaan, kehormatan, kekayaan, ketekunan, pelindung, dan kemalangan.
"Ada metodenya, saya tidak memilih huruf secara acak," kata Somchart, yang kini nama depannya adalah Kichthanaphong. Ketika ditanya apakah dia akan mengubah namanya lagi, Somchart mengatakan bahwa dia mengganti nama belakangnya, untuk menghormati almarhum orang tuanya.
Keluarga Somchart - seperti keturunan Cina lainnya - harus mengubah nama belakang mereka dengan nama belakang Thailand yang rumit dan panjang sebagai akibat dari kebijakan asimilasi selama pemerintahan mendiang Perdana Menteri Plaek Pibulsongkram.
Tidak gratis ya, tentunya Mengganti nama juga bukan hal baru bagi Nasipas, agen real estat berusia 31 tahun.
Ibunya telah mengganti namanya dua kali, pertama setelah mereka bercerai dan yang kedua setelah Nasipas diperingatkan oleh seorang peramal bahwa dia akan meninggal sebelum ulang tahunnya pada tahun yang sama.
Nasipas awalnya ragu ketika seorang peramal memperingatkan bahwa nama belakangnya pada saat itu sangat tidak menguntungkan dan menyarankannya untuk mengubahnya.
"Mengubah nama belakang saya terasa seperti hal yang besar ... tapi dia meyakinkan saya dengan jawabannya: nama keluarga seperti tanah sedangkan nama depan seperti tanaman. Jika tanah dari awal sudah tidak bagus, tanaman tidak akan tumbuh," kata Nasipas kepada DW.
Baca Juga: Dua Nelayan Thailand Temukan Mutiara Oranye Langka, Ditawar Rp 4,6 Miliar
Keseluruhan proses untuk menyewa guru atau orang pintar dan secara resmi beralih nama tentu saja ada harganya.
Nasipas membayar sekitar Rp1.120.000 untuk layanan tersebut, dan sekitar Rp700.000 untuk mendaftarkan nama barunya dalam catatan resmi.
Namun di negara di mana upah minimum harian rata-rata sebesar Rp154.000, penggantian nama bukanlah prioritas bagi mereka yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan.
Bagaimana dengan persyaratan hukumnya?
Berbeda dengan banyak negara lain, proses pergantian nama di Thailand sangatlah mudah. Hanya dua dokumen yang dibutuhkan: salinan registrasi penduduk dan KTP - keduanya diganti di tempat.
Meskipun banyak pilihan untuk nama baru, undang-undang tentang nama perorangan di Thailand melarang pembuatan nama belakang yang mereplikasi nama yang sudah ada atau memiliki kesamaan dengan gelar yang dipegang oleh raja atau ratu.