Junta Myanmar Perintahkan Tangkap Enam Pesohor Ppenganjur Pemogokan

Siswanto Suara.Com
Kamis, 18 Februari 2021 | 11:06 WIB
Junta Myanmar Perintahkan Tangkap Enam Pesohor Ppenganjur Pemogokan
Pemberlakuan status darurat nasional di Myanmar (ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/wsj)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Junta militer Myanmar telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap enam pesohor karena mendorong pemogokan yang melumpuhkan banyak kantor pemerintah dalam protes terhadap kudeta bulan ini, dengan total penangkapan sejak saat itu mendekati 500 orang.

Pada Rabu malam, pasukan keamanan melepaskan tembakan di kota terbesar kedua di Myanmar, Mandalay, ketika mereka menghadapi pekerja kereta api yang menghentikan kereta yang beroperasi sebagai bagian dari gerakan pembangkangan sipil. Satu orang terluka, kata warga.

Ratusan ribu orang turun ke jalan di seluruh negara Asia Tenggara pada Rabu dalam beberapa protes terbesar yang menentang kudeta 1 Februari dan penahanan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

Pawai jalanan berlangsung lebih damai daripada demonstrasi yang ditindas dengan berdarah-darah dalam setengah abad pemerintahan militer sebelumnya, tetapi mereka dan gerakan pembangkangan sipil memiliki efek yang melumpuhkan banyak bisnis resmi.

Militer mengumumkan pada Rabu malam bahwa enam selebriti lokal, termasuk sutradara film, aktor, dan penyanyi, dicari berdasarkan undang-undang anti-penghasutan karena mendorong pegawai negeri untuk bergabung dalam protes.

Tuduhan itu bisa membawa hukuman penjara dua tahun. Beberapa dari mereka yang ada dalam daftar itu memberontak.

"Sungguh menakjubkan melihat persatuan rakyat kami. Kekuatan rakyat harus kembali kepada rakyat," tulis aktor Lu Min di halaman Facebook.

Meskipun junta meminta pegawai negeri untuk kembali bekerja dan ancaman tindakan jika tidak, tidak ada tanda-tanda pemogokan mereda.

Layanan kereta api terganggu parah dan setelah gelap, pasukan keamanan di kota terbesar kedua Manadalay menghadapi pekerja kereta api yang mogok, melepaskan tembakan dengan peluru karet dan ketapel serta melempar batu, kata penduduk.

Baca Juga: Warga Tetap Lakukan Protes Antikudeta, Pihak Militer Myanmar Putus Internet

Seorang pekerja amal terluka di kaki karena peluru karet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI