Meskipun angka infeksi masih cukup tinggi, Israel sekarang mencabut beberapa pembatasan yang telah diberlakukan sejak akhir Desember.
Warga kini dapat bergerak bebas lagi di seluruh negeri. Pusat penitipan anak dan sekolah-sekolah dibuka lagi.
Bahkan bisnis dan toko bisa berjualan lagi, dengan pembatasan jumlah pelanggan di toko pada saat bersamaan.
Kalangan oposisi di Israel menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menggunakan vaksinasi Covid-19 sebagai program kampanye pemilunya, terutama untuk memperbaiki citranya yang sedang dihantam isu korupsi.
Pemilihan Umum baru di Israel akan dilangsungkan 23 Maret mendatang, setelah pemerintahan koalisi pimpinan Benjamin Netanyahu pecah.
Menurut jajak pendapat terakhir, Netanyahu memang masih merupakan politisi paling populer, tapi belum tentu partainya Likud mampu menggalang koalisi dan merebut mayoritas di parlemen Israel, Knesset. (hp/as)
