"Jika saya benar-benar memiliki ambergris asli, saya dapat membantu komunitas saya setelah saya menemukan pembeli untuk ambergris tersebut," ujar wanita 49 tahun tersebut
"Saya merasa beruntung telah menemukan barang sebesar itu. Saya berharap ini akan memberi saya uang. Saya menyimpannya dengan aman di rumah saya dan saya telah meminta dewan lokal untuk berkunjung untuk memeriksanya." sambungnya.
Ambergris telah disebut sebagai "harta karun laut" dan "emas mengambang".
Menurut laporan National Geographic nilai ambergis terletak pada perannya dalam industri parfum kelas atas dari produsen seperti Chanel dan Lanvin, yang menggunakannya untuk memperbaiki aroma pada kulit manusia.
Zat ini diproduksi oleh paus sperma ketika saluran empedu di saluran pencernaan membuat sekresi untuk memudahkan lewatnya benda besar atau tajam. Ikan paus memuntahkan cairan tersebut yang kemudian membeku dan mengapung di permukaan laut.
Tahun 2019, dilaporkan seorang nelayan di Thailand juga berhasil menemukan ambergis seberat 90 kg dan terjual dengan harga 1 juta poundsterling atau sekitar Rp 19,8 miliar.
Naris Suwannasang dan keluarganya menguji permukaan tersebut dengan membakarnya dengan korek api, yang langsung meleleh.
Pada tahun 2016, Alan Derrick dan putranya menemukan batu "berbau karet" itu di pantai Morecambe di Weston-super-mare, Somerset. Ia kemudian menjualnya seharga 65.000 poundsterling (Rp 1,2 miliar).
Baca Juga: Swiss Open 2021: Hafiz/Gloria Sudah Belajar dari Kesalahan di Thailand