Kasus Bayi Dibuang: Ada yang Memakai Topi dan Popok

Siswanto Suara.Com
Kamis, 18 Maret 2021 | 13:33 WIB
Kasus Bayi Dibuang: Ada yang Memakai Topi dan Popok
Bayi yang dibuang kini dalam perawatan di Puskesmas Rengel, Kecamatan Rengel, Tuban.[Beritajatim/M Muthohar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di awal tahun 2021, di Indonesia sudah berkali-kali terjadi kasus bayi dibuang. Sebagian dari bayi ditemukan dalam keadaan hidup dan kemudian menjadi perhatian pemerintah daerah setempat.

Kasus terbaru terjadi hari ini, Kamis (18/3/2021), di Dusun Banjarjo, Desa Banjaragung, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Seorang bayi perempuan ditinggalkan di tepi jalan kampung. Pada waktu ditemukan, bayi mengenakan topi dan popok serta tubuhnya dibungkus dengan kain jarik.

Saat ini, bayi sudah dalam penanganan dokter, sementara kasus pembuangan bayi ditangani polisi Rengel.

“Dari informasi pas pertama ditemukan itu, posisi topinya ditutupkan sampai ke hidung. Kita juga tidak tau berapa lama bayi itu dibuang di situ, tapi sudah ada mulai semut datang. Mungkin karena baunya darah masih ada karena dari tali pusarnya,” kata bidan Desa Banjaragung Dwi Natalia dalam laporan Beritajatim.

Polisi Rengel telah memeriksa tempat penemuan.

Setelah mendapat penanganan bidang, bayi dirujuk ke RSUD dr R Koesma Tuban untuk perawatan lanjutan.

Kasus-kasus sebelumnya

Sekitar jam sebelas malam pada Minggu (21/2/2021), seorang bayi perempuan ditemukan di kebun tebu, Dusun Sidoreno, Desa Wonorejo, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Baca Juga: Bau Busuk dari Kardus Makanan, Saat Dibuka Isinya Bikin Nangis

Tubuhnya berlumuran darah segar, tali pusar dan ari-arinya masih terhubung, menandakan jabang bayi belum lama ditinggalkan di sana.

Setelah ditemukan warga dalam keadaan selamat meski kepayahan, bayi dibawa ke Puskesmas Kencong dan mendapat perawatan selama dua hari di sana, sebelum mendapat penanganan lanjutan di RSUD dr. Soebandi. "Tubuhnya menguning dan beratnya turun dari dua kilogram menjadi 1,9 kilogram,” kata Kepala Dinas Sosial Jember Widi Prasetyo. (beritajatim.com)

Pengelola RSUD memberinya nama Khalisa Dygta Almahira.

Setelah keadaan Khalisa stabil, Dinas Sosial Jember menyerahkan dia kepada Unit Pelaksana Teknis Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita Dinas Sosial Jawa Timur.

Khalisa akan dirawat di sana sekitar enam bulan, sembari menunggu kabar dari orangtuanya. Saat ini, polisi sedang mencari tahu siapa orang tua atau orang yang membuang bayi tersebut.

“Kami lihat kesehatannya dan dokumennya. Siapa tahu nanti dalam perjalanan ketemu orang tuanya, pelakunya (pelaku pembuangan). Keluarga besarnya mungkin ingin mengasuh,” kata Kepala UPT PPSAB Dwi Antini Sunarsih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI