Rumor Pariwisata Vaksin di Dubai Tidak Berdasar

Minggu, 21 Maret 2021 | 14:06 WIB
Rumor Pariwisata Vaksin di Dubai Tidak Berdasar
DW

Suara.com - Terlepas dari laporan media, agen perjalanan mengatakan saat ini tidak ada yang namanya pariwisata vaksin di Dubai. Namun, mereka menambahkan kemungkinan hal itu bisa berubah.

"Ini hanya sensasi media," jawab salah satu agen perjalanan Jerman ketika DW menelepon untuk menanyakan kemungkinan berlibur sekaligus melakukan vaksinasi.

"Tidak ada wisata vaksin di Dubai - setidaknya, belum."

"Hanya warga Uni Emirat Arab (UEA) yang bisa mendapatkan vaksinasi," kata seorang operator pariwisata di Dubai.

"Kami hanya mengatur liburan di sini. Tapi saya bisa memberi Anda nomor otoritas kesehatan Dubai dan Anda bisa menanyakannya."

Program vaksinasi di Dubai merupakan yang terbesar dari tujuh negara UEA, yang dimulai pada Desember 2020.

Pada pertengahan Maret lalu, UEA telah memvaksinasi lebih dari 60% dari sekitar 10 juta penduduk.

Kriteria kelayakan

Dubai kembali membuka pintu untuk wisatawan dapat berlibur pada Juli 2020, hal ini dikarenakan sektor pariwisata menyumbang 11,5% terhadap PDB pada tahun 2019.

Baca Juga: Dipimpin Perempuan, Misi Luar Angkasa Emirat Sukses Masuki Orbit Mars

Namun, terkait vaksinasi di Dubai, hanya penduduk dan warga negara yang berhak mendapatkannya.

Berbanding terbalik dengan laporan di surat kabar Inggris pada Februari lalu, yang menyarankan turis dapat ikut serta program liburan mewah ke Dubai, sekaligus menjalani vaksinasi.

Saat ditanya lebih lanjut, layanan tersebut mengklaim hanya memberikan akses kepada warga UEA.

Knightsbridge Circle juga mengatakan dapat mengatur akses vaksin Sinopharm untuk orang asing di Dubai dengan biaya £ 10.000 (Rp201 juta), tetapi menolak memberikan rincian lebih banyak.

Koneksi dan uang Berita utama lainnya dibuat oleh bankir, eksekutif, hingga anggota keluarga kerajaan Spanyol yang melakukan perjalanan ke UEA, diduga memanfaatkan kontak dengan pejabat senior atau keluarga kerajaan untuk mendapatkan akses vaksinasi.

Salah satunya adalah kepala dana pensiun terbesar Kanada, Mark Machin, yang mengundurkan diri pada Februari lalu setelah disuntik vaksin di Dubai, meski negara telah melarangnya untuk bepergian.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI