Menlu AS Blinken Ajak Sekutu NATO Lawan Perilaku Agresif Cina

Jum'at, 26 Maret 2021 | 10:26 WIB
Menlu AS Blinken Ajak Sekutu NATO Lawan Perilaku Agresif Cina
DW

NATO menuntut pembebasan segera pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny dan tahanan politik lainnya.

NATO juga mengutuk politik "destabilisasi" Rusia di negara-negara tetangga, dan tindakan Kremlin untuk mempengaruhi pemilu dan mendukung serangan dunia maya.

UE dan AS sepakat untuk bekerja sama

Setelah pidatonya, Blinken dan kepala urusan luar negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell merilis pernyataan bersama.

Keduanya setuju untuk meluncurkan kembali dialog bilateral tentang Cina dan bekerja sama mengatasi "perilaku menantang" Rusia.

"Mereka mengakui pemahaman bersama bahwa hubungan dengan Cina memiliki banyak sisi, yang terdiri dari elemen kerja sama, persaingan, dan persaingan sistemik," kata pernyataan itu.

Mereka juga membahas kerja sama di bidang perubahan iklim, vaksin virus corona, isu Iran dan Turki.

'Sifat destruktif kepentingan Amerika'

Pada Selasa (23/03), Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan mitranya dari Rusia Sergey Lavrov bertemu di Guilin di Cina selatan untuk bersatu melawan "aliansi NATO yang baru dihidupkan kembali."

Baca Juga: Amerika Serikat Akan Kirim 4 Juta Dosis Vaksin ke Kanada dan Meksiko

Menteri luar negeri Cina dan Rusia mengatakan, mereka memandang upaya NATO untuk bersatu sebagai upaya oleh kekuatan transatlantik Barat untuk memaksakan "pemahaman berbasis aturan mereka tentang tatanan dunia di negara lain."

Lavrov mengatakan dia mencatat "sifat destruktif dari kepentingan Amerika yang bergantung pada aliansi politik dan gaya militer perang dingin."

"Aliansi yang diperbarui," kata Lavrov, "dimaksudkan untuk merusak arsitektur negara hukum internasional yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa."

Pengaruh Cina yang meningkat di tatanan politik dunia diperkirakan akan menjadi agenda utama para kepala negara dan kepala pemerintahan anggota NATO selama KTT Juni mendatang. pkp/as (AFP, Reuters)

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI