Kandasnya Kapal Kargo di Suez Bisa Berdampak ke Perdagangan Internasional

Sabtu, 27 Maret 2021 | 17:50 WIB
Kandasnya Kapal Kargo di Suez Bisa Berdampak ke Perdagangan Internasional
Sebuah kapal kontainer kandas di terusan Suez.[Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ahli perkapalan memprediksikan kandasnya kapal kargo raksasa di Terusan Suez berdampak pada perdagangan internasional dan pengiriman barang senilai Rp 120 triliun setiap hari.

Menyadur Sky News, Sabtu (27/3/2021) upaya untuk membebaskan kapal kargo sewaan perusahaan Jepang tersebut hingga kini terus berlangsung.

Armada kapal tunda dan kapal keruk isap khusus terus mencoba untuk membebaskan kapal berukuran 400 meter yang "nyangkut" di jalur pelayaran global selama tiga hari terakhir.

Dikhawatirkan operasi untuk memindahkan kapal Ever Given tersebut bisa memakan waktu berminggu-minggu dan mengganggu perdagangan dunia.

Setidaknya 150 kapal sudah dikerahkan di kedua sisi penyumbatan, yang telah menyebabkan salah satu kemacetan laut terburuk dalam beberapa dekade.

Lebih dari 300 kapal kargo masih dalam perjalanan ke jalur utama perdagangan internasional tersebut dan kemungkinan akan menimbulkan kemacetan yang lebih parah.

Sekitar 10% perdagangan dunia mengalir melalui kanal sepanjang 120 mil yang menghubungkan Laut Merah dan Mediterania dan merupakan penghubung maritim tercepat antara Asia dan Eropa.

Satu-satunya alternatif adalah kapal dialihkan di sekitar ujung selatan Afrika, yang akan menambah waktu dan biaya perjalanan.

Ahli perkapalan Lloyd's List memperkirakan penutupan tersebut mengganggu barang-barang harian senilai lebih dari 9 miliar dolar atau setara Rp 129,7 miliar yang seharusnya melewati jalur tersebut.

Baca Juga: Kunjungi Ruang Ganti Timnas Kenya, Mohamed Salah Tunjukkan Sikap Berkelas

Seorang pejabat Mesir di Otoritas Terusan Suez, yang mengoperasikan rute tersebut, menggambarkan operasi pembebasan kapal kargo tersebut sangat rumit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI