Begitu masuk, mereka langsung diminta untuk mencuci tangan oleh dua orang guru bernama Kamil dan Sulaiman. Terlihat ada dua washtafel yang disediakan di gerbang masuk.
"Cuci tangan dulu, satu-satu," ujar Kamil di lokasi, Rabu (7/4/2021).
Setelah itu para siswa satu-persatu dicek suhunya oleh Sulaiman yang memegang thermo gun. Setelah suhu tubuh siswa dinyatakan normal, mereka langsung masuk ke sekolah tanpa perlu bersalaman dengan guru.
Orang tua yang mengantar menggunakan kendaraan roda dua juga diminta langsung putar balik sesuai penunjuk arah yang dibuat. Batas antar siswa juga dimajukan, sekitar 50 meter dari biasanya.

Kamil mengatakan hari ini hanya satu kelas, yakni kelas 5 yang masuk sekolah. Sementara sisanya tetap melakukan pembelajaran jarak jauh secara daring atau online.
"Iya dari Dinas (Pendidikan) kan aturannya hanya satu kelas yang masuk tiap minggu," kata Kamil.
Selain itu juga jam masuk sekolah diundur menjadi 07.30 WIB.
"Kan biasanya 06.30 WIB," kata Kamil yang biasanya mengajar olahraga.
Sementara itu, Sulaiman menjelaskan ada beberapa orang tua siswa yang tak mengizinkan anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka. Pihak sekolah memakluminya dan mempersilahkan anak untuk belajar di rumah.
Baca Juga: Minta Kelas Dibuka Terus, Ortu: Sekolah Online Tak Bisa Dicerna Otak Anak
"Ada sih 1-2 siswa yang orang tuanya enggak ngebolehin. Tapi sedikit, sekitar 75 persen lebih sih izinin anaknya sekolah biasa," pungkasnya.