Suara.com - Kuba, di tengah beragam embargo Amerika Serikat yang menyebabkan krisis ekonomi, tengah melanjutkan uji coba tahap kedua pembuatan vaksin covid-19 sendiri.
Menyadur France24, Rabu (7/4/2021), negara komunis tersebut tengah mengembangkan dua kandidat vaksin covid-19.
Kuba, yang telah menjadikan kesehatan dan pendidikan sebagai pilar sistem sosialisnya, memiliki dua kandidat vaksin bernama Soberana 2 dan Adbala.
Dua vaksin tersebut kekinian sedang dalam uji coba fase 3 atau yang terakhir, sebelum mendapat persetujuan akhir oleh pihak berwenang.
Vaksin buatan Kuba tersebut sedang diuji khususnya pada petugas kesehatan.
Pada 31 Maret, dosis pertama Soberana 2 telah diberikan kepada 44.000 sukarelawan di Havana.
Dari ibu kota Kuba, 24 koresponden Prancis José Goitia mengikuti kampanye ini.
Kuba dilaporkan sudah memproduksi sejuta dosis vaksin covid-19. Pihak berwenang berencana memulai kampanye vaksinasi resmi pada bulan Juni.
Kuba saat ini menghadapi gelombang ketiga pandemi covid-19 dengan 75.263 kasus termasuk 424 kematian untuk 11,2 juta penduduk.
Baca Juga: Ini Penyebab Kematian Danki Brimob di Ambon, Usai Disuntik Vaksin Covid-19
Meski demikian, Kuba termasuk negara yang mampu mengendalikan perkembangan virus tersebut.
Kuba juga sukses dalam kampanye membantu negara-negara lain mengendalikan virus corona, dengan mengirim banyak dokternya.
Kuasi monopoli
Sementara secara global, dalam laporan 2020/2021 yang diterbitkan pada hari Rabu, Amnesty International mengecam adanya praktik kuasi monopoli terhadap vaksin covid-19 oleh negara-negara maju.
AI juga menekankan pandemi covid-19 memperluas ketidaksetaraan dan menjadi dalih untuk peningkatan represi dan pelanggaran hak asasi manusia.
Amnesty International meminta masyarakat internasional untuk memperbaiki situasi itu.