Lebih dari 600 orang telah tewas secara total, menurut AAPP, namun laporan tersebut langsung dibantah oleh pihak militer.
Juru bicara Junta Mayjen Zaw Min Tun mengatakan pada konferensi pers pada hari Jumat bahwa militer mencatat 248 kematian warga sipil dan 16 kematian polisi.
Pihak militer juga menegaskan jika mereka tidak menggunakan senjata otomatis saat membubarkan para demonstran.
Sementara itu, aliansi tentara etnis yang menentang tindakan keras junta menyerang sebuah kantor polisi pada Sabtu dan sedikitnya 10 polisi tewas.
Kantor polisi di Naungmon di negara bagian Shan diserang oleh pejuang dari aliansi yang mencakup Tentara Arakan, Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang dan Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar, demikian dilaporkan.