Meninggal usai Divaksin AstraZeneca, Trio Sempat Kejang hingga Pingsan

Selasa, 11 Mei 2021 | 14:29 WIB
Meninggal usai Divaksin AstraZeneca, Trio Sempat Kejang hingga Pingsan
Karangan bunga duka cita atas meninggalnya Trio Fauqi Viridaus (22), warga Buaran, Jakarta Timur, dari tempat kerja almarhum, Selasa (11/5/2021). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]

Kemenkes Ikut Berduka

Kementerian Kesehatan turut berduka atas meninggalnya almarhum dan mendorong hasil investigasi Komnas dan Komda KIPI bisa segera didapatkan.

Komnas KIPI adalah lembaga yang kredibel dan independen yang memiliki fungsi dalam mengawasi pelaksanaan vaksinasi khusus untuk kejadian ikutan pascaimunisasi.

Hingga saat ini, berdasarkan data Komnas KIPI belum pernah ada kejadian orang yang meninggal dunia akibat vaksinasi COVID-19 di Indonesia.

Atas hal itu, Komnas KIPI didesak segera mencari penyebab kematian Trio.

Didesak Usut Kematian Trio

Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengatakan penyebab kematian Trio perlu dicari tahu lebih lanjut oleh Komnas KIPI. Apakah kemudian memang ada keterkaitan antara vaksin AstraZeneca dengan tewasnya Trio.

Mengingat, berdasarkan penuturan keluarga mendiang, Trio dalam kondisi sehat saat menerima vaksin.

"Mengapa saya mendorong cepat melakukan penyelidikan? Agar tidak berkembang luas dengan asumsi di masyarakat serta menimbulkan keresahan dengan segera mengetahui penyebab utama yang bersangkutan meninggal dunia," kata Rahmad kepada wartawan, Selasa (11/5/2021).

Baca Juga: Hindari Keresahan soal AstraZeneca, KIPI Didesak Selidiki Kematian Trio

Rahmad melanjutkan, apabila memang kematian Trio tidak ada hubungannya dengan vaksinasi yang ia lakukan, Komnas KIPI harus menyampaikan temuannya tersebut ke publlik. Sehingga, vaksinasi dengan AstraZeneca tidak menjadi permasalahan untuk dilanjut.

Sebaliknya, hal yang sama juga harus dilakukan bila fakta menunjukan Trio meninggal akibat efek vaksin.

"Namun bila KIPI menyimpulkan karena faktor imunisasi maka KIPI harus merekomendasikan ke pemerintah untuk mengambil langkah, mau di bagaimanakan itu vaksin," kata Rahmad.

"Ini adalah tanggung jawab KIPI untuk memutuskan dan merekomendasikan ke pemerintah. Namun sekali lagi KIPI harus bergerak cepat biar dapat kesimpulan dan kesimpulan ini pasti ditunggu oleh masyarakat," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI