Militer Myanmar kemudian menyatakan kelompok itu akan diklasifikasikan sebagai "kelompok teror".
Kekerasan yang terus berlanjut telah mendorong beberapa gerakan anti-junta untuk membentuk apa yang disebut "Pasukan Pertahanan Rakyat" (PDF) di kota-kota mereka sendiri - terdiri dari warga sipil yang melawan pasukan keamanan dengan senjata rakitan.
Hari Minggu (23/5) dineritalan terjadi pertempuran sengit antara pasukan junta dan Partai Progresif Nasional Karenni - sebuah kelompok etnis bersenjata dengan benteng di negara bagian Kayah di pinggiran timur Myanmar. hp/vlz (afp, ap, dpa)
