Keputusan untuk menyumbangkan uang itu ke Palestina ternyata membuatnya di-bully beberapa netizen. Banyak yang menganggap seharusnya Pino menunggu dulu sampai pemilik asli menghubunginya.
Lalu banyak pula yang mempertanyakan keputusannya menyalurkan uang itu ke Palestina. Ia pun memilih mengabaikan komentar negatif itu.
Bahkan, ia menyatakan siap mengganti sejumlah uang itu jika pemilik asli uang itu menghubunginya.
“Saya tidak memedulikan komentar negatif. Bahkan, ada netizen yang bilang harusnya tidak perlu diumumkan daripada saya di-bully,” papar dia.
Ia mengaku bisa saja setelah menemukan uang itu ia cukup diam saja. Berpura-pura tidak mengetahui apa pun.
Uang itu bisa digunakan untuk bekal memancing atau apa pun.
Namun, hatinya berkata uang itu bukan haknya. Pino meyakini setiap sesuatu ada balasnya, apalagi ia memiliki seorang anak yang memiliki perjalanan hidup panjang.
Stigma Tato di Masyarakat
Namun komentar negatif itu tak seberapa jumlahnya dibandingkan apresiasi atas keberaniannya. Banyak yang mengecek foto profil Facebook Pino.
Baca Juga: Miris, Curhat Tenaga Medis Kedatangan 51 Pasien Covid-19 Cluster Halal Bihalal
Apresiasi itu berangkat dari tubuh Pino yang penuh tato. Stigma tato identik dengan orang berkelakuan negatif terbantahkan oleh Pino.