Penemuan 215 anak tersebut terjadi di halaman yang dulunya merupakan sekolah asrama terbesar di Kanada.
Menanggapi temuan tersebut, Perdana Menteri Justin Trudeau mengungkapkan jika penemuan itu "menghancurkan hati".
"Itu adalah pengingat yang menyakitkan dari bab gelap dan memalukan dari sejarah negara kita." tulis Trudeau di akun Twitternya.
Pada tahun 2008, pemerintah Kanada secara resmi meminta maaf atas sistem sekolah tersebut.
The Tk’emlúps te Secwépemc Nation mengatakan pihaknya terlibat dengan petugas dan menjangkau komunitas asal yang anak-anaknya bersekolah. Mereka berharap mendapatkan temuan awal pada pertengahan Juni.
Dalam sebuah pernyataan, Ketua Regional Majelis Bangsa-bangsa British Columbia Terry Teegee menyebut menemukan kuburan semacam itu sebagai "pekerjaan mendesak".