"Dia yang mengendalikan semuanya sama dengan kartel. Kartel anak-anak muda semua pelakunya. Dia yang mengendalikan tapi enggak ketemu sama kaki tangannya, cuma ketemu dengan satu dua orang saja," ungkapnya.
Selain G, ada empat orang lainnya yang berstatus buron. Salah satunya berinisial PW.
Yusri mengungkapkan PW berperan memantau kamera pengawas atau CCTV yang di rumah industri tembakau sintetis yang dikelola G. Setiap waktu dia melaporkan kerja anak buahnya itu kepada G.
"PW ini yang mengawasi dengan CCTV dengan kode-kode setiap satu jam yang akan melaporkan," kata dia.