Selain itu, Rocky Gerung juga menilai Jokowi bukan memikirkan BUMN yang kolaps, tetapi malah komisaris yang diberi jabatan sebagai petinggi BUMN.
"Kan yang dikumpulkan relawan, yang pasti sebagian besar komisaris BUMN, kan relawan Jokowi ditaruh di situ. Bukan mikirin BUMN yang lagi kolaps, dia mikirin relawan yang komisaris. Kan relawan nanya kemana arah kita, bukannya lo disuruh nyelamatin BUMN," terang dia.
Melihat hal itu, menurut Rocky Gerung tahun politis sudah dimulai. Dia menyebut Jokowi tidak berhenti berpikir bagaimana cara menyelamatkannya.
"Jadi betul-betul tahun politis sudah mulai, tak perna berhenti presiden memikirkan cara menyelamatkan dirinya. Sebetulnya kalau pajak gak masuk, maka yang ditagih Presiden buat mengarahkan kembali relawan. Mungkin relawan ini yang akan jadi petugas pukul pajak. " kata dia.
Bahkan, Rocky Gerung juga menilai Presiden Jokowi tidak memahami krisis Indonesia yang tengah terjadi dewasa kini.
"Terlihat Jokowi gak paham krisis di depan kita ekonomi, ngapin kumpulin relawan beri sinyal 'tunggu perintah saya'. Presiden akan senang jika relawan puji-puji," sambungnya.
Menyoroti kembali diungkitnya relawan, Rocky Gerung memutuskan bahwa Jokowi mengumpulkan mereka untuk berhadapan dengan Megawati.
"Jadi putuskan saja bahwa Jokowi mengumpulkan relawan untuk berhadapan dengan Megawati. Kan itu sebetulnya relawan PDIP, kan cuma satu poin, Jokowi diusung PDIP maka PDIP menjadi relawan Jokowi, bukan dibalik-balik," tukasnya.
Bukan tanpa alasan, Rocky Gerung menduga hal itu dimaksudkan agar Jokowi mendapatkan jaminan untuk menyelamatkan diri.
Baca Juga: Beli Pompa Galon Lewat Olshop, Emak-emak Jengkel Pas Bongkar Paket Isinya Sisir Plastik
"Tapi memang ada semacam menduga keras atau menganalisis bahwa Presiden Jokowi ingin dapat jaminan yang bisa menyelamatkan dia dari tekanan ekonomi dan gangguan oposisi," tukasnya.