Ketika itu hanya 12 persen yang disurvei yang mengatakan China adalah ancaman keamanan bagi Australia.
"Berbagai masalah bilateral dan juga perkembangan lain di kawasan, seperti tekanan terhadap pegiat pro-demokrasi di Hong Kong, penahanan warga Uyghur, sanksi terhadap berbagai produk Australia oleh China, dan penahanan warga Australia di China, menyebabkan hubungan dan persepsi publik turun ke titik terendah," kata Natasha kepada ABC.
Survei juga menyebutkan hanya 10 persen responden yang mengatakan percaya jika Presiden China, Xi Jinping akan "melakukan hal yang benar terkait masalah dunia". Ini adalah penurunan drastis dari 33 persen di tahun 2018.
"Kita jelas melihat adanya perubahan besar," kata Natasha.
"Kita melihat angka untuk Xi Jinping hampir sama dengan angka kepercayaan warga Australia terhadap pemimpin Korea Utara Kim Jon-un.
Laporan tambahan dalam bahasa Inggris bisa dibaca di ABC News