Pada tahun 2020 jembatan dan jalan raya itu akhirnya selesai dibangun, meski tidak semuanya berjalan sesuai rencana awal pembangunannya.
Laporan media mengatakan bahwa Liang adalah satu-satunya orang dari 47 keluarga dan tujuh perusahaan yang menolak kompensasi dan relokasi.
Pihak berwenang mengatakan dia telah ditawari beberapa rumah serta tambahan kompensasi berupa uang, namun tetap menolaknya.
Menurut laporan, sebelum membangun jalan dan jembatan tersebut, pemerintah China sudah melakukan pemeriksaan yang membuat Liang tetap dapat tinggal meski diapit dua jalan raya.