Suara.com - ‘Sudah jatuh, tertimpa tangga pula.’ Pepatah itu benar-benar menggambarkan keadaan Herlambang (bukan nama sebenarnya) pasien Covid-19 di Jakarta. Setelah berjuang melawan virus Covid-19, dan dinyatakan sembuh, lantas tak membuat cobaan hidup penyintas Covid-19 ini berhenti.
Minggu lalu, saat masih berada di tempat isolasi yang dikelola Pemprov DKI, Herlambang harus menerima kenyataan pahit. Pemuda itu tiba-tiba dipecat sebagai sopir pribadi dari keluarga pasangan suami istri pengusaha.
Herlambang pun bingung alasan dirinya dipecat, awalnya dia menduga pemecatan secara sepihak itu karena sang majikan tidak bisa menunggu, selama dirinya menjalani isolasi.
Namun belakangan, berdasarkan kabar yang diterimanya dari seorang temannya yang juga bekerja dengan atasannya itu, ada kekhawatiran Herlambang bisa menularkan virus Covid-19.
“Cerita yang saya dengar dari teman saya. Katanya dia (bosnya) sudah parnoan (khawatir) sudah ketakutan, kalau saya Covid biar kata sudah negatif, dia masih parno. Kata teman saya sih gitu. Cuma dia ngomong seperti itu benar atau tidak ,” kata Herlambang saat berbincang dengan Suara.com melalui sambungan telepon, Jumat (16/7/2021).
Kata Herlambang, atasannya memiliki ketakutan yang besar tentang Covid-19.
“Orang saya, batuk dikit, batuk dikit disuruh swab terus sama dia. Dari dulu sejak saya pertama kali kerja sama dia (bosnya),” kata Herlambang.
Dipecat Majikan usai Sembuh Covid
Peristiwa pemecatan berawal setelah Herlambang dinyatakan sembuh. Dengan perasaan gembira, Herlambang pun lantas memberikan kabar baik kepada majikannya sekaligus menanyakan kapan dirinya bisa kembali bekerja.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 16 Juli: Positif 12.415, Sembuh 8.452, Meninggal 102
“Saya bilang, ‘Bu saya Alhamdulillah sudah baikkan, kayaknya beberapa hari lagi sudah bisa pulang. Nanti saya tes lagi, kalau negatif saya sudah bisa masuk belum bu?" kata dia mengingat pesan yang dikirimkannya kepada majikannya.
Namun, jawaban dari bosnya di luar dugaannya. Kabar buruk pun mulai datang kepada Herlambang bak tersambar petir di siang bolong.
“Jadi bos saya bilang gini, ‘Oh iya Mohon maaf Herlambang, bapak sudah dapat sopir pengganti, jadi kamu, mau enggak mau harus sampai di sini saja’, dia ngomong gitu,” katanya mengulang pernyataan bosnya tersebut.
Seketika, keinginannya untuk bekerja kembali sirna. Bingung dan campur aduk dirasakan oleh penyintas Covid-19 itu.
“Wah itu, saya bingung mau ngomong apa kan,” ujarnya.
![Pasien COVID-19 memakai alat bantu oksigen menunggu untuk mendapatkan tempat tidur perawatan di IGD RSUD Cengkareng, Jakarta, Rabu (23/6/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/06/23/56831-antrean-pasien-covid-19-di-luar-igd-rsud-cengkareng.jpg)
Dibentak-bentak Tanya Pesangon