Mengalihkan kepada kebaikan
Pengalaman isolasi mandiri saat menderita COVID-19 meninggalkan trauma bagi Omar bahkan hingga saat ini.
"Ketika saya misalnya ada gejala demam sedikit, saya sudah ketakutan," kata Omar.
Setelah 21 hari berjuang melawan COVID-19, ia sembuh berkat dukungan dari kerabat jauhnya yang mengirimkan bantuan tabung oksigen maupun makanan.
Kebaikan ini memunculkan ide di benak perancang busana tersebut untuk melakukan kebaikan cuma-cuma.
Ia secara sukarela menjahit kantung jenazah COVID-19 dan membagikan makanan gratis bagi warga yang sedang isolasi mandiri.
"Sekarang yang sudah diberikan 25 kantong jenazah ... [dan] bikin yang awalnya cuman 20 kotak nasi ayam, kemarin [jadi] 70," katanya.
"Saya cuma berterimakasih sama Tuhan waktu saya sakit dan waktu saya dalam keadaan tidak berdaya, Tuhan kirimin orang-orang yang luar biasa, dan itu membuat semangat hidup saya bangkit.
Omar juga bercerita tentang beberapa temannya yang merasa putus asa karena sulit mendapat kerja, atau ketika usahanya puluhan kali digusur karena melanggar aturan PPKM.
"Mereka sempat berperilaku aneh," katanya.
Baca Juga: Satgas Akui Data Pandemi Covid-19 di Indonesia Masih Bermasalah
Tapi menurutnya mencoba mencari akses ke layanan psikologi bukan yang pertama kali muncul di benak mereka, karena mereka lebih memilih untuk bisa bertahan, seperti mendapatkan bahan makanan.
Melihat fenomena seperti ini, ditambah akses layanan yang terbatas, dr Santi memutuskan untuk memberikan edukasi di jejaring sosial.
"Karena ingin memberikan informasi gratis untuk teman-teman yang tidak mampu akses ranah kesehatan dan tidak mampu bayar psikolog atau psikiatri," katanya.
"Saya sangat menyadari kemungkinan untuk mengakses professional help terutama psychiatrist itu susah, kemudian dengan ada kolom komentar itu kan mereka bisa berkonsultasi secara gratis ya, dalam tanda petik sebenarnya."
Sementara bagi yang tidak memiliki akses media sosial, dr Santi menyarankan mereka bisa mengakses tenaga profesional di puskesmas menggunakan BPJS.
Lalu, bagaimana cara menenangkan diri sendiri?
Dokter Santi mengingatkan, bila mulai merasa panik, seseorang harus memahami dan menerima dulu apa yang terjadi dengan mereka.