Said Didu: Anggota BPIP Digaji Rp 100 Juta Lebih tapi Malah Sering Buat Bibit Perpecahan

Minggu, 15 Agustus 2021 | 18:26 WIB
Said Didu: Anggota BPIP Digaji Rp 100 Juta Lebih tapi Malah Sering Buat Bibit Perpecahan
Said Didu.[YouTube/MSD]

Suara.com - Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu mengkritik Badan Pembinaan Idelologi Pancasila atau BPIB.

Melalui akun Twitternya, Said Didu membongkar gaji anggota BPIP yang terdiri dari tokoh nasional. Ia mengungkap anggota BPIP mendapatkan gaji diatas Rp 100 juta setiap bulan.

"Anggota BPIP terdiri dari para tokoh nasional yang digaji lebih Rp 100 juta sebulan," beber Said Didu sebagai keterangan Twitter seperti dikutip Suara.com, Minggu (15/8/2021).

Said Didu pun mengkritik kinerja BPIP yang dinilai hanya membuat onar. Ia menyebut BPIP justru lebih sering memicu perpisahan bangsa.

"Tapi kok malah seringnya membuat ketegangan dan bibit-bibit perpecahan bangsa," kritik pria lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.

Menurutnya, BPIP tidak pantas menerima gaji yang diberikan dari uang rakyat. Said Didu hanya berharap agar BPIP segera sadar.

Said Didu Bongkar Anggota BPIP Digaji Rp 100 Juta Oleh Rakyat. (Twitter/@msaid_didu)
Said Didu Bongkar Anggota BPIP Digaji Rp 100 Juta Oleh Rakyat. (Twitter/@msaid_didu)

Pasalnya, gaji besar yang diberikan selama ini hanya digunakan untuk memicu masalah dan keributan di Tanah Air.

"Semoga mereka sadar akan besarnya uang rakyat yang mereka terima, tapi hanya menjadi sumber masalah," pungkasnya.

Kritikan tajam Said Didu ini langsung banjir komentar oleh warganet. Banyak warganet yang setuju dengan kritikan tersebut. Bahkan, mereka mendesak agar BPIP segera dibubarkan karena kerap memicu kontroversi.

Baca Juga: Viral Pernyataan Celine Evangelista Soal Nikah Siri, Sikapnya Tuai Pujian

"Hasilnya gak ada, duit rakyat aja di makan. BUBAR SAJA!" sahut warganegt.

"Daripada mengharapkan mereka sadar diri, mending BPIP dibubarin ajah. Habis perkara. Indonesia damai," saran warganet.

"Sebelum ada BPIP semua baik-baik saja, tidak banyak polemik menjijikkan. Bubarlah BPIP," tambah yang lain.

"Harusnya dibuat studi komparatif, sebelum dan sesudah dibentuknya BPIP. Lebih banyak manfaatnya atau mudharatnya. Kalau menurut saya pribadi, dari awal pembentukannya saja tujuannya cuma untuk bancakan uang rakyat supaya terlihat legal," tulis warganet.

"Rakyat yng menggaji malah banyak yang kelaparan dan hidup susah. (Anggota BPIP) duduk manis, ongkang-ongkang terima ratusan miliar. Tidurnya bisa nyenyak," kecam warganet.

"Gila lebih 100 juta per bulan mending bubarin BPIP, duitnya buat ngurusin korban covid," desak lainnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI