Perempuan Afganistan: Taliban Munafik dan Penipu Terutama soal Wanita

Reza GunadhaABC Suara.Com
Jum'at, 20 Agustus 2021 | 13:34 WIB
Perempuan Afganistan: Taliban Munafik dan Penipu Terutama soal Wanita
Perempuan dan anak Afganistan yang mengungsi. [DW Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun beberapa mahasiswi mengatakan mereka diberitahu bahwa universitas akan dibuka kembali dan mereka diizinkan untuk kembali, tapi dengan batasan baru.

Bagaimana pandangan perempuan Afganistan?

Seorang wanita terpelajar di kota Herat, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada ABC bahwa situasi ini merupakan "babak baru yang menantang". Semua orang, katanya, masih berusaha menyesuaikan diri.

Menurut dia, meskipun Taliban telah menyampaikan banyak janji dan "menunjukkan saat ini mereka berbeda", orang masih takut karena mengingat seperti apa mereka sebelumnya.

"Saya pikir mereka mencoba untuk berubah. Apakah itu baik atau tidak? Saya tidak tahu," katanya.

"Hanya waktu yang bisa menjawab apa yang akan terjadi di masa depan," tambahnya.

Namun dia mengatakan, ini bukan saatnya untuk menyerah, dan perempuan harus tetap bersatu memperjuangkan hak-hak mereka.

Ia menambahkan generasi muda yang tumbuh di bawah demokrasi dan modernisasi "layak mendapat dukungan penuh".

"Selama kami memiliki akses bersekolah, memiliki akses keadilan, memiliki akses bekerja dan menghasilkan uang, maka kita punya kesempatan untuk memastikan Afghanistan menjadi tempat yang lebih baik," tambahnya.

Tapi Hoda Raha mengatakan kepada ABC bahwa dia tidak percaya pada kata-kata Taliban, menyebut mereka "munafik dan penipu, terutama tentang wanita".

Baca Juga: Warga Afganistan yang Jatuh dari Pesawat Ternyata Pesepakbola Muda

Afghan women celebrate NYE in Bamyan province Image: Kaum perempuan Afghanistan banyak yang khawatir dengan masa depan mereka di bawah pemerintahan Taliban. Supplied: Muzafar Ali

"Toleransi yang sekarang dimiliki Taliban dengan rakyat adalah karena mereka ingin membuat dunia internasional percaya bahwa mereka telah berubah," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI