Taliban kembali menguasai Kabul pada Agustus setelah AS mengumumkan akan menarik pulang pasukannya menyusul keruntuhan pemerintah dan militer dukungan AS.
Cabang ISIS di Afghanistan, yang dikenal sebagai ISIS-K, pertama kali muncul di Afghanistan timur pada 2014. Kelompok itu kemudian merangsek ke wilayah-wilayah lainnya, terutama di kawasan utara.
Beberapa tahun lalu, militer AS menyebutkan bahwa kelompok tersebut memiliki sekitar 2.000 petempur.
Namun, beberapa pejabat Afghanistan memperkirakan bahwa jumlahnya lebih tinggi dari itu.
ISIS-K telah menyatakan bertanggung jawab atas serentetan serangan bom di Kota Jalalabad di Afghanistan pada akhir pekan lalu.
Kelompok tersebut juga menyatakan diri sebagai pelaku pengeboman bunuh diri di bandara Kabul pada Agustus.
Serangan di bandara itu menewaskan 13 tentara AS serta puluhan warga sipil Afghanistan, yang sedang berkerumun di luar tembok bandara.
"ISIS yang berada di Irak dan Suriah, di sini tidak ada. Tapi, beberapa orang yang mungkin adalah warga Afghanistan bisa saja sudah menganut mental ISIS, fenomena yang tidak didukung masyarakat," katanya.
"Pasukan keamanan Emirat Islam siap dan akan menghentikan mereka," katanya. (Sumber: Antara/Reuters)
Baca Juga: Unjuk Rasa Pencari Suaka Afghanistan di DPR Ricuh