Kenapa Dunia Internasional Ingin Berdialog dengan Taliban?

Selasa, 28 September 2021 | 14:32 WIB
Kenapa Dunia Internasional Ingin Berdialog dengan Taliban?
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Moskow mengkhawatirkan Afganistan menjadi ladang teror untuk menyerang sekutunya di Asia Tengah, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan.

Kekhawatiran serupa mendorong Uni Sovyet menginvasi Afganistan pada tahun 1979. Kali ini, Rusia mempertahankan perwakilan diplomatiknya di Kabul untuk membuka kanal komunikasi.

Dalam Sidang Umum PBB, Menlu Sergey Lavrov menegaskan pihaknya bekerjasama dengan Amerika Serikat, Pakistan dan Cina untuk memandu Taliban menaati komitmen internasionalnya.

Dia mengritik pemerintahan Afganistan yang diumumkan Taliban tidak mewakili "semua pihak di masyarakaz Afgan.

Jadi kami terus menjaga dialog. Semuanya masih berlangsung," kata dia.

Cina

Cina termasuk adidaya dunia yang paling membuka diri terhadap Taliban. Akhir Juli lalu, Menlu Wang Yi menerima Abdul Ghani Baradar untuk membahas kerjasama antara kedua pihak.

Beijing terutama ingin agar Taliban membantu meredam pemberontakan kelompok Islamis di Xinjiang. Mereka dikabarkan kerap menggunakan Afganistan sebagai tempat berlatih.

Hal ini pun menjadi syarat bagi pengakuan resmi oleh Cina terhadap Taliban. Bagi Taliban, hubungan dengan Cina menjadi kesempatan terbesar untuk mengukuhkan kedaulatan.

Baca Juga: Taliban Larang Para Tukang Cukur Memotong Janggut

Awal September, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan kepada sebuah harian Italia, bahwa pihaknya akan berusaha mengembangkan ekonomi dengan bantuan Beijing.

"Cina adalah mitra kami paling penting dan mewakili kesempatan yang luar biasa bagi kami, karena Cina siap berinvetasi dan membantu membangun ulang negara kami, kata dia. rzn,jw/vlz (dari berbagai sumber)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI