Live di YouTube, Rismon Temui Kasmudjo di Rumahnya, Akhirnya Akui Bukan Dosen Pembimbing Jokowi

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 16 Juni 2025 | 11:56 WIB
Live di YouTube, Rismon Temui Kasmudjo di Rumahnya, Akhirnya Akui Bukan Dosen Pembimbing Jokowi
Momen Rismon Sianipar temui langsung Kasmudjo di rumahnya. (bidik layar video)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Akademisi Rismon Sianipar kembali menemukan fakta baru terkait dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi. Hal ini terungkap saat ia berkunjung langsung ke rumah Kasmudjo, pensiunan dosen Fakultas Kehutanan UGM.

Kasmudjo diketahui sempat disebut sebagai dosen pembimbing akademik Jokowi.

Momen Rismon Sianipar menemui Kasmudjo di rumahnya ia tayangkan secara live di kanal YouTube Balige Academy pada Sabtu (14/6/2025).

"Diterima kita nggak ya," kata Rismon yang mengaku sudah berada di depan rumah Kasmudjo yakni di daerah Selokan Mataram, Yogyakarta.

Sebelum bertamu ke rumah Kasmudjo, Rismon sempat bertanya ke warga tetangga rumah Kasmudjo yang menyebut sosok Kasmudjo jarang keluar rumah dan tertutup karena sedang sakit.

Rismon lantas menuju rumah Kasmudjo yang disebutnya tidak jauh dari tempatnya kost dulu waktu kuliah di UGM tahun 1994.

"Jadi kost saya dulu nggak jauh dari sini, setengah kilometer, tapi masuk ke dalam. Ini namanya Selokan Mataram," kata Rismon.

Mengaku Bukan Dosen Akademik

Momen pertemuan Rismon dengan Pak Kasmudjo akhirnya terjadi kala sosok lelaki tua tampak membuka pintu sebuah rumah bercat putih.

Baca Juga: Berkunjung ke Lokasi KKN Jokowi, Rismon Sianipar: Tak Ada Buktinya

"Oh Pak Kasmudjo, permisi pak," kata Rismon.

Wajah sosok Kasmudjo mengenakan masker di sisi pipi sebelah kanan wajahnya tampak tertempel dua buah plester. Usai memperkenalkan diri, Rismon meminta izin untuk bertamu, namun ditolak.

"Bisa kami bertamu pak," kata Rismon.

"Tidak, tidak bisa," jawab Kasmudjo yang saat itu mengenakan kemeja motif batik dan celana pendek.

"Semua urusan tidak boleh di rumah, harus di fakultas. Sudah ketentuan, maaf ya," sambung Kasmudjo.

Meski ditolak bertamu, Rismon lalu menjelaskan kedatangannya untuk meminta keterangan terkait pembimbing skripsi. Lantas dijawab oleh Kasmudjo bahwa pembimbing skripsi harus di atas umur 50 tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI