"Kalau terjadi masalah di katakanlah berkait dengan telor, dan ayam yang juga melimpah dan harganya kemudian turun dan beberapa agenda agenda dipersiapkan untuk menangani itu. Salah satu agenda adalah untuk agenda permanennya dibuatkan industri telor yang ada dan seperti itulah dalam perencanaan yang lain," ucap Syahrul.
"Di satu sisi adalah bagaimana hasil-hasil ini bisa terjualkan, terbelikan dan juga bisa masuk dalam program-program, katakanlah penggunaan dari bansos-bansos yang memungkinkan untuk itu," sambungnya.