CEK FAKTA: Viral Gadget dan Wifi Sebabkan Anak Terkena Kanker Darah, Benarkah?

Kamis, 07 Oktober 2021 | 19:45 WIB
CEK FAKTA: Viral Gadget dan Wifi Sebabkan Anak Terkena Kanker Darah, Benarkah?
CEK FAKTA Gadget dan Wifi Sebabkan Anak Terkena Kanker Darah. (Turnbackhoax.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
CEK FAKTA Gadget dan Wifi Sebabkan Anak Terkena Kanker Darah. (Turnbackhoax.id)
CEK FAKTA Gadget dan Wifi Sebabkan Anak Terkena Kanker Darah. (Turnbackhoax.id)

Lantas benarkah klaim tersebut?

PENJELASAN

Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, narasi anak bisa terkena kanker darah karena gadget dan wifi tidak benar.

Faktanya, tidak ada korelasi antara penyakit kanker dengan radiasi yang dihasilkan dari wifi dan gadget. Hal ini dikonfirmasi oleh konsultan senior hematologi dari Parkway Cancer Centre Singapura, Colin Phipps Diong.

“WiFi 4G itu paparan radio frekuensi elektromagnetik antara 1900-2100 MHz. Dan, hingga kini tidak ada bukti yang menunjukkan adanya hubungan antara Wifi dengan kanker darah,” kata Colin Phipps Diong.

Sementara itu, Profesor Bioteknologi di University of Pennsylvania, Kenneth Foster menjelaskan ponsel memang bekerja dengan sistem radiasi. Lebih tepatnya gelombang radio, begitu juga dengan microwave, pemancar radio, wifi, dan banyak peralatan elektronik lainnya.

Namun, Foster mengatakan otoritas kesehatan dunia telah menetapkan standar keselamatan untuk semua perangkat, dan peralatan yang memancarkan radiasi elektromagnetik.

Health Protection Agency menyatakan bahwa radiasi elektromagnetik dari wifi sangat kecil dan berkekuatan rendah. Hal ini tidak memiliki efek yang signifikan pada kesehatan seseorang.

Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pun sudah angkat bicara mengenai hal ini. Hingga saat ini, belum ada bukti pemancar sinyal bisa menyebabkan kanker.

Baca Juga: INFOGRAFIS : Data Pengguna PeduliLindungi Direkam Singapura?

“Dalam studi yang dilakukan 15 tahun terakhir, belum ada bukti pemancar sinyal meningkatkan risiko kanker,” seperti mengutip laman resmi WHO.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI