Peringatan tersebut menjelaskan bahwa ada gas metana yang terakumulasi sangat tinggi dan dapat menyebabkan ledakan.
Royal Commission mengatakan pada saat bencana, hanya ada dua inspektur tambang yang tidak dapat memenuhi beban kerja mereka.
Mantan Perdana Menteri Selandia Baru John Key mengatakan: "Perusahaan sepenuhnya dan sama sekali gagal melindungi para pekerjanya."
Para pekerja berada sekitar 5.000 kaki dari pintu masuk tambang ketika ledakan terjadi. Ledakan lebih lanjut terjadi dan orang-orang itu diduga telah tewas.