Polisi Australia Temukan Dua Jenazah di Lokasi Tambang yang Meledak 10 Tahun Lalu

Rabu, 17 November 2021 | 16:05 WIB
Polisi Australia Temukan Dua Jenazah di Lokasi Tambang yang Meledak 10 Tahun Lalu
Ilustrasi ledakan gas. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pihak berwenang Selandia Baru menemukan jenazah manusia di sebuah tambang batu bara yang sempat mengalami insiden dahsyat satu dekade yang lalu.

Menyadur Sky News Rabu (17/11/2021), sedikitnya 29 orang tewas akibat serangkaian ledakan gas metana di tambang Sungai Pike.

Kecelakaan yang terjadi pada bulan November 2010 tersebut mengakibatkan luka yang mendalam dan trauma bagi keluarga korban.

Selama bertahun-tahun setelah ledakan tersebut, semua warga dilarang masuk ke area tambang dan ditutup secara permanen karena masalah keamanan.

Pada 2019, sembilan tahun setelah kejadian, penyelidik diizinkan masuk ke dalam tambang untuk menyelidiki para korban.

Polisi mengatakan telah menemukan dua mayat di tambang tersebut dan kemungkinan masih ada mayat lain yang tertinggal.

Namun, sisa-sisa jenazah tersebut jauh dari pintu masuk tambang yang mengakibatkan tidak dapat dievakuasi.

"Meskipun kami tidak dapat mengidentifikasi jenazah, kami bekerja dengan ahli forensik untuk mengkonfirmasi identitas mereka," jelas Detektif Inspektur Peter Read.

Dia menambahkan bahwa penyelidik percaya ada enam hingga delapan orang yang bekerja di tempat jenazah ditemukan.

Baca Juga: Bosan saat Lockdown, Pria Ini Bangun Tembok Raksasa 5,6 Meter, Tetangga Protes

Dua tahun setelah ledakan, sebuah laporan Royal Commission menemukan bahwa perusahaan pertambangan Pike River Coal mengabaikan 21 peringatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI