Varian Omicron Terdeteksi di Australia, Sejumlah Kebijakan Baru Diambil

SiswantoABC Suara.Com
Selasa, 30 November 2021 | 10:39 WIB
Varian Omicron Terdeteksi di Australia, Sejumlah Kebijakan Baru Diambil
Ilustrasi covid-19 (pixabay.com)

Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt telah meminta panel ahli imunisasi pemerintah untuk meninjau ulang jadwal suntikan 'booster' COVID-19, setelah Omicron terdeteksi di Australia.

Saran terkini dari Australian Technical Advisory Group on Immunisation (ATAGI) dalah bahwa suntikan dosis ketiga diberikan enam bulan setelah seseorang menerima dosis kedua.

Greg mengatakan pasokan vaksin Australia sudah siap jika kemudian ATAGI merekomendasikan suntikan 'booster' bisa diberikan lebih cepat dari jadwal semula.

"Kami akan, seperti biasa, mengizinkan ATAGI untuk bertindak secara independen dan terus mengikuti saran mereka," kata Greg.

"Tapi kami siap dengan pasokan. Kami sudah menjadi salah satu negara paling awal di dunia, setelah Israel, yang memiliki program booster untuk semua warga.

"Jika mereka merekomendasikan perubahan, kami akan mengikuti perubahan itu."

Ia mengatakan, sejauh  ini sudah ada 415.000 warga Australia yang menerima suntikan 'booster', dari 500.000 warga yang memenuhi syarat.

Greg mengatakan Pemerintah Australia tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tambahan jika diperlukan dengan tujuan membuat Australia "tetap buka dengan aman".

"Kami berada dalam posisi yang sangat berbeda dari posisi kami pada 1 Februari 2020," kata Greg.

Baca Juga: Hal-hal yang Sejauh Ini Perlu Diketahui tentang Varian Baru Omicron

"Kita adalah salah satu negara dengan tingkat vaksinasi tertinggi, salah satu yang paling baru divaksinasi, dan salah satu yang pertama memulai program booster untuk seluruh warga dari seluruh dunia."

Dia juga meminta warga agar tetap tenang, karena menurut bukti awal menunjukkan gejala yang disebabkan oleh varian Omicron tampaknya tidak terlalu parah.

Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari artikel ABC News.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI