Pada poin ke 2 dan 3 inilah perbedaan varian Omicron dan Delta yang menyebabkannya ditakuti banyak orang.
Bahkan ditulis di huffpost.com, studi laboratorium baru lainnya menemukan bahwa omicron dapat mereplikasi sekitar 70 kali lebih cepat daripada varian delta. Tetapi itu tidak seperti delta, omicron melakukannya di bronkus - saluran udara yang mengarah ke paru-paru - daripada di paru-paru itu sendiri.
3. Infeksi ulang dan infeksi terobosan pada Omicron lebih umum terjadi
Berkaca dari varian Omicron yang meledak di Afrika Selatan, kasus yang terdata menunjukkan lebih banyak infeksi ulang dan infeksi terobosan. Dugaan awal menyebutkan bahwa omicron dua kali lebih menular daripada delta.
Sementara kasus Omicron di Inggris justru memperlihatkan data yang lebih mengkhawatirkan. Bahwa, ada peningkatan infeksi ulang 3-8 kali lipat varian omicron dibandingkan dengan varian lain seperti delta dan beta.

4. Omicron membuat kemanjuran vaksin menjadi menurun
Sebuah laporan dari perusahaan asuransi kesehatan terbesar di Afrika Selatan menyatakan bahwa varian Omicron membuat kemanjuran vaksin menjadi turun. Dalam laporan itu disebutkan bahwa, dua dosis vaksin Pfizer efikasinya turun menjadi 93% jika terjangkit varian delta dan menjadi 70% jika pasien terkena omicron.
Laporan itu dibuat setelah mengamati 78.000 pasien penderita omicron. Hal ini bisa lebih buruk jika tingkat antibodi pasien sangat rendah.
5. Gejala Omicron lebih ringan daripada varian delta
Baca Juga: Rakor Kasus Omicron Pertama, Pemerintah Berupaya Tekan Jumlah Pasien dan Angka Kematian
Meskipun kasus omicron berkembang pesat, laporan tentang tingkat rawat inap menunjukkan infeksi omicron lebih ringan daripada infeksi delta. Setelah disesuaikan dengan status vaksinasi, data menunjukkan rawat inap COVID di Afrika Selatan 29% lebih rendah dibandingkan pada pertengahan 2020.