Sosok Ini Sarankan Habib Bahar Dipasung di Rumah Sakit Jiwa Buntut Hina Pejabat

Senin, 20 Desember 2021 | 12:51 WIB
Sosok Ini Sarankan Habib Bahar Dipasung di Rumah Sakit Jiwa Buntut Hina Pejabat
Habib Bahar bin Smith [Terkini.id]

Kuasa Hukum Klarifikasi Ceramah Habib Bahar Sindir KSAD Dudung

Habib Bahar yang mengenakan peci cokelat dengan jaket hitam, mempertanyakan kiprah Dudung saat sewaktu terjadi erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur beberapa waktu lalu.

Dia bahkan mengklaim Dudung tidak turut serta membantu masyarakat yang tertimpa bencana. Bahkan, ia mengklaim relawan FPI yang justru ada di lokasi tersebut.

"Mana yang kemarin nurunin balihonya Habib Rizieq? Mana Jenderal baliho mana yang kemarin nurunin baliho Habib Rizieq? Yang kemarin ngomong bubarkan saja FPI, mana kok nggak keliatan di Semeru? Mana? Kok malah FPI yang ada di sana," ujar Bahar dalam sebuah video yang viral di sosial media Twitter.

Suara Bahar kemudian meninggi saat merespons pernyataan Dudung terkait Papua. Dudung pernah menyebut Papua adalah bagian dari saudara yang harus dijaga.

"OPM dibilang saudara. Dudung, Dudung. Giliran sama ormas Islam galak. Sama OPM yang jelas-jelas teroris, separatis ‘itu saudara kita’," kata Bahar.

"Berapa banyak prajurit TNI dan Polri yang dibunuh dibantai oleh OPM? Kok malah dianggap saudara dan mau dirangkul, OPM harusnya dibasmi, diberantas," tambahnya.

Hal itu membuat pengacara Habib Bahar bin Smith, Ichwan Tuankotta memberikan klarifikasi. Ia mengatakan ceramah kliennya itu hanya mengkritik kebijakan pemerintah terkait penanganan Semeru.

Ia mengatakan Bahar hendak membandingkan bahwa FPI justru hadir terlebih dulu ke tempat bencana ketimbang Dudung. Padahal, FPI sudah dibubarkan pemerintah.

Baca Juga: Resmi Dipolisikan Lagi, Pelapor Sebut Bahasa Habib Bahar Berbahaya

“Jangan dipotong-potong makna ceramahnya itu. Maksud itu peristiwa di Semeru itu, beliau [Dudung] teriak bubarkan FPI. Tapi FPI yang hadir duluan di sana. Bahkan ada pemasangan bendera HRS," jelas Ichwan.

"Jadi FPI yang dibubarkan kok FPI yang lebih dulu ke Semeru dibandingkan Jendral Dudung. Kuncinya di situ. Itu bagian dari mengkritik kebijakan pemerintah," tandasnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI