Sopir Grabcar Sudah Ditahan Polisi, Ada Dua Versi Kronologis Kasusnya

Siswanto Suara.Com
Sabtu, 25 Desember 2021 | 15:18 WIB
Sopir Grabcar Sudah Ditahan Polisi, Ada Dua Versi Kronologis Kasusnya
Ilustrasi taksi. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News


Disebutkan dalam pernyataan tertulis, lelaki itu langsung menyerang DJ. DJ langsung piting kepala pria itu dengan lengan kanan. Maka terjadinya gelut, dan keduanya jatuh ke jalan yang beraspal. Saat itu, GJ merasa ada yang meninjaknya sehingga kepala bagian kanan luka memar dan lengan kanan dan kiri serta lutut luka.

Tak lama bergelut, warga memisahkan mereka, selanjutnya GJ disuruh meninggalkan lokasi.

GJ selanjutnya membuat laporan ke kantornya dan pulang ke rumahnya istirahat. Semua badannya sakit.

Dia baru tahu kalau kejadian itu sudah viral di media sosial, Jumat 24 Desember 2021, menjelang siang, dan itu pun karena ditelepon saudaranya di Karot, Manggarai.

"Dari kronologi tersebut, kami menyimpulkan, pertama, DJ dan NT sebenarnya terjadi perkelahian, di mana keduanya menyebabkan luka-luka. Kedua, NT berada dalam kondisi mabuk, ia memaki dengan melakukan kekerasan verbal dan fisik kepada DJ."

"Ketiga, DJ dikeroyok. Keempat, oleh karena itu kami meminta Polsek Tambora agar melihat masalah ini secara berimbang dan fair. Keempat, kami meminta DJ tidak perlu ditahan. Kelima, kami akan segera melapor balik NT atas kekerasan verbal, fisik dan pencemaran nama baik melalui media social terhadap DJ."

Kronologis Versi NT

Kasus ini mengemuka setelah viral di media sosial usai diposting Instagram @noviatambrani. Dia juga mengunggah foto luka pada pelipisnya hingga foto GJ.

Disebutkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB.

Baca Juga: Sopir Grabcar Vs Penumpang Perempuan, Lawyer: Sopir akan Laporkan Balik ke Polisi

Dalam perjalanan dengan Grabcar, NT mengaku meminta sopir berhenti di tepi jalan karena mual.

Namun, kata NT, sopir tidak peduli. Dia kemudian membuka jendela mobil dan muntah.

"Sama sekali nggak kena bagian dalam mobil," katanya.

Setelah kejadian itu, sepanjang jalan sopir ngedumel kepada NT. Karena merasa bersalah, NT menyampaikan kepada sopir bahwa dia akan bertanggungjawab dengan memberikan uang untuk mencuci mobil.

Setiba di tujuan, NT memberikan uang tips Rp100 ribu kepada sopir. Namun, sopir meminta lebih, yakni Rp300 ribu.

"Terus dia turun dari mobil dan langsung pegang-pegang cici gua sambil mengancam akan bawa teman-temannya dan keroyok kita," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI