Korban Banjir di Sembakung Minta Peningkatan Jalan, Mensos Sumbang Rp3 Miliar

Senin, 10 Januari 2022 | 09:54 WIB
Korban Banjir di Sembakung Minta Peningkatan Jalan, Mensos Sumbang Rp3 Miliar
Menteri Sosial, Tri Rismaharini. (Restu Fadilah/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Asal tahu saja, Sungai Mekong merupakan sungai terpanjang di Asia Tenggara. Sungai ini mengalir sepanjang 4.350 kilometer dan melintasi lima negara. Kelima negara yang dilintasi aliran sungai ini adalah Burma (Myanmar), Republik Demokratik Rakyat Laos (Laos), Thailand, Kamboja, dan Vietnam. Setelah melewati beberapa negara tersebut, sungai ini bermuara di Laut Cina Selatan.

Water Land and Ecosystems (WLE) Greater Mekong mencatat, dalam hal debit, Sungai Mekong adalah yang terbesar ke-14 dunia. Setiap tahun, sungai ini mengalirkan 475 kilometer kubik air atau setara 25 miliar kolam renang ke Laut Cina Selatan. Laos menyumbang sekitar 35 persen dari air ini, diikuti Thailand dan Kamboja masing-masing 18 persen dan 16 persen, lalu Vietnam 11 persen, dan Myanmar 2 persen.

Menurut Lumbis, penataan bersama Sungai Sembakung sangat diperlukan. Sebab, panjang Sungai Sembakung sekitar 40 persennya berada di Wilayah Sabah Malaysia.

"Panjang sungai sembakung ini kurang lebih 40 persennya ada di Wilayah Sabah Malaysia. Ini selalu jadi momok yg menyengsarakan masyarakat kita. Ini bukan saja persoalan bencana tiap tahun, tapi juga tentang harga diri bangsa dan nasionalisme kami. Harapan kami, pulang dari sini,  ibu menteri bisa laporkan dalam ratas tentang hal ini, sehingga ada pembicaraan antara Kemenlu dengan pihak Malaysia," lugasnya.

Mendengar aspirasi tersebut, Risma mengaku sepakat bahwa memang diperlukan adanya penataan Sungai Sembakung agar banjir tahunan bisa diminimalisir. Namun, hal tersebut bukanlah ranah kewenangannya. Maka dari itu, dia hanya bisa menyampaikan kembali persoalan tersebut ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan pihak-pihak terkait lainnya.

"Terkait masalah saluran, nanti saya akan lihat setelah dari sini, karena saya khawatir kalau terlalu lama pembahasannya, tidak selesai-selesai. Karena itu ada kesepakatan antar negara. Nanti saya akan pelajari dan lihat kondisinya nanti saya akan sampaikan ke Menteri PUPR. Sambil nanti proses untuk pengelolaannya," pungkas Risma.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI