Bilik asmara dilengkapi dengan kasur dan toilet yang digunakan oleh Fahmi untuk melakukan hubungan suami istri dengan Inneke.
Awalnya, bilik asmara tersebut hanya diperuntukkan bagi Fahmi untuk menyalurkan kebutuhan biologisnya. Namun, lama kelamaan Fahmi menyewakan bilik tersebut kepada narapidana lain dengan tarif Rp 650 ribu.

Fahmi juga kembali ditetapkan sebagai tersangka atas suap kepala Lapas Sukamiskin agar bisa mendapatkan fasilita mewah seperti AC, kulkas dan televisi di dalam selnya. Selain itu, ia juga mendapatkan izin khusus untuk keluar lapas.
Itulah ulasan mengenai siapa pemilik Menara Saidah dan kontroversi pemiliknya.