Soroti Nama Ahok yang Digadang jadi Kepala IKN, Pengamat Singgung Pekerjaan di Pertamina

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Senin, 31 Januari 2022 | 11:59 WIB
Soroti Nama Ahok yang Digadang jadi Kepala IKN, Pengamat Singgung Pekerjaan di Pertamina
Ilustrasi Basuki Tjahaja Purnama/Ahok. [Suara.com/Eko Faizin]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam menyoroti nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kerap disebut sebagai calon pemimpin Ibu Kota Negara baru.

Dalam hal itu, Saiful Anam menyebut banyak persoalan di Pertamina. Ia  berharap agar menjadi pertimbangan dan tidak memaksakan Ahok ditunjuk menjadi pemimpin di IKN baru.

Melansir Terkini.id -- jaringan Suara.com, Saiful menyebutkan bahwa Ahok sebaiknya tidak ditunjuk menjadi pemimpin di IKN baru, agar bisa menyelesaikan pekerjaan di Pertamina.

"Jangan sampai pekerjaan di Pertamina belum selesai, lalu dipindah menjadi kepala Otorita IKN," ujarnya.

Selain itu, Saiful juga turut mengingatkan Presiden Jokowi untuk konsisten memilih kriteria yang sudah diungkapkan, yakni pemimpin IKN baru harus seorang arsitek.

Sehingga, kata dia, publik tidak semakin menilai bahwa Presiden Jokowi mencla-mencle.

"Sehingga publik tidak semakin menilai Jokowi mencle-mencle. Selain itu kasus yang sebelumnya menimpa Ahok masih kuat dibenak masyarakat kita, juga saat ini ia masih diadukan kepada KPK terkait kasus dugaan Korupsi," tuturnya.

"Sehingga publik akan menilai kurang baik apabila Ahok dipilih sebagai Kepala Otorita IKN," sambungnya.

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Instagram @basukibtp)
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Instagram @basukibtp)

Oleh karena itu, pengamat politik ini mengusulkan agar Jokowi untuk mempertimbangkan secara matang terhadap sosok tepat untuk memimpin IKN baru yang dinamakan Nusantara itu.

Baca Juga: Terbaru! Pemerintah Tengah Susun 10 Aturan Turunan UU IKN, Termasuk Peraturan Soal Kepala Otorita

"Jangan sampai semakin menguatkan adanya dugaan ini adalah bagian dari keinginan segelintir orang untuk menggolkannya," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI