Almuzzammil Yusuf Ungkap Bagaimana PKS Sulit Usung Kader Sendiri Menjadi Capres

Siswanto Suara.Com
Selasa, 01 Februari 2022 | 15:08 WIB
Almuzzammil Yusuf Ungkap Bagaimana PKS Sulit Usung Kader Sendiri Menjadi Capres
ILUSTRASI: Kampanye PKS di Stadion Utama Gelora Bung Karno (Humas PKS)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tidak akan muluk-muluk

PKS akan tetap realistis, terutama dari sisi popularitas dan elektabilitas yang diperoleh Salim nanti.

Meski dalam dunia politik segala kemungkinan bisa terjadi, kata Muzzammil, "dalam posisi saat ini, kita posisi kita baik sebagai capres maupun cawapres, walaupun kita sebagai king maker dalam dunia politik ini semuanya mungkin, semuanya mungkin."

"Tapi kalau orang bicara angka realistis, ada yang lebih realistis dari presiden, ada yang lebih realistis dari cawapres. ada yang mungkin realistis sebagai pengusung."

PKS tidak akan muluk-muluk memasang target, kata Muzzammil, "saat ini kita paling tidak cawapres."

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman mengatakan secara idealis, PKS ingin mengusung kader sendiri menjadi calon presiden. Dia menyebut nama Salim.

"Saya kira keputusan Majelis Syuro yang lalu di mana kami menokohkan Ustaz Salim Segaf Al Jufri itu merupakan salah satu ikhtiar kita. Walaupun tentu kami pada hari ini belum mencapreskan beliau sebagai calon presiden," kata Sohibul, Kamis (13/1/2022).

Peluang Salim bisa terbuka lebar jika popularitas dan elektabilitasnya naik terus menjelang hari H pemilu.

"Tetapi kita menokohkan beliau ke level nasional dan kita akan terus upayakan mensosialisasikan beliau. Dan kalau kemudian nanti akhirnya beliau mengalami proses peningkatan popularitas dan elektabilitas sangat mungkin beliau bisa kita capreskan," kata Sohibul.

Baca Juga: Anies Baswedan Disebut Dikehendaki Jadi Presiden Karena Selalu Disambut Masyarakat

Analis politik Pangi Syarwi Chaniago menyebut persyaratan ambang batas presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen menjadi kendala bagi PKS untuk menggolkan calon dari internal mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI