Suara.com - Isra Miraj 2022 akan diperingati setiap tanggal 27 Rajab yang mana pada tahun 1443 H ini akan jatuh di hari Senin, 28 Februari 2022. Hikmah Isra Miraj bagi umat muslim sebenarnya cukup banyak.
Selain terkait waktu melakukan salat, ada beberapa hikmah Isra Miraj lainnya yang wajib kita ketahui. Menyadur berbagai sumber, berikut rangkumannya.
1. Waktu Salat
Hikmah Isra Miraj pertama dan yang paling penting adalah waktu mendirikan salat. Umat Islam wajib menjalankan salat lima waktu. Selain itu, berdasarkan surat Al-Muzammil ayat 2 juga disebutkan tentang mendirikan salat di malam hari.
"Dirikanlah sholat di malam hari, kecuali sedikit." Al-Muzammil ayat 2.
2. Waktu Dikabulkan Doa
Hikmah Isra Miraj lainnya adalah waktu dikabulkannya doa Nabi Yaqub AS, sesuai dengan firman Allah dalam surat Yusuf ayat 98 tentang permohonan ampunan.
Dia (Yakub) berkata, "Aku akan memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku. Sungguh, Dia Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang."
3. Waktu Turun Wahyu Pertama
Hikmah Isra Miraj berkaian erat dengan dengan turunnya wahyu pertama. Adapun penjelasannya berdasarkan HR Bukhari adalah sebagai berikut:
"Malaikat Jibril datang (ke gua hira) dan berkata: "Bacalah!" Beliau menjawab: "Aku tidak bisa baca". Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan: Maka Malaikat itu memegangku dan memelukku sangat kuat kemudian melepaskanku dan berkata lagi: "Bacalah!" Beliau menjawab: "Aku tidak bisa baca". Maka Malaikat itu memegangku dan memelukku sangat kuat kemudian melepaskanku dan berkata lagi: "Bacalah!". Beliau menjawab: "Aku tidak bisa baca". Malaikat itu memegangku kembali dan memelukku untuk ketiga kalinya dengan sangat kuat lalu melepaskanku, dan berkata lagi: (Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah)." (HR. Bukhari no. 6982, Muslim no. 160).
4. Hikmah tentang Penjelasan Waktu
Isra Miraj terjadi pada malam hari karena beberapa alasan khusus berdasarkan kisah kehidupan para nabi sebelum Muhammad SAW. Adapun yang bisa menjadi penjelasan adalah kisah Nabi Ibrahim yang awalnya menganggap bintang adalah Tuhan seperti yang dijelaskan dalam surat Al-An'am ayat 76.
"Ketika malam telah gelap, ia melihat sebuah bintang (lalu) ia berkata: Inilah Tuhanku, tetapi tatkala bintang itu tenggelam ia berkata: Saya tidak suka kepada yang tenggelam."