Suara.com - Komisi I DPR RI akan minta penjelasan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terkait dengan pembelian pesawat tempur buatan Prancis Dassault Rafale. Hal itu dilakukan sebelum tentukan sikap menyatakan mendukung atau tidak terkait kebijakan tersebut.
"Kita bukan nggak mau mendukung atau menolak. Akan tetapi kita akan minta penjelasan dulu dari Pak Prabowo sebelum bisa menyatakan sikap kita," kata Anggota Komisi I DPR fraksi Golkar, Dave Laksono kepada wartawan, Jumat (11/2/2022).
Permintaan penjelasan tersebut, kata Dave, akan dilakukan dalam rapat pada masa sidang DPR selanjutnya. Pasalnya DPR dalam waktu dekat akan masuki masa reses.
"(Nanti di rapat akan dibahas) Iya, Pasti dibahasnya juga macem-macem juga ada masalah pertahanan," ungkapnya.
Dave mengatakan, memang dalam rapat bersama Prabowo sebelumnya soal pembelian pesawat baru sempat jadi pembahasan. Hanya saja menurutnya belum mendetil untuk dibahas.
"Cuma ya kita belum ngebahas secara detil tentang skema pembayarannya dan digunakannya seperti apa dan lain-lain. Karena kan pesawat ini kan berbeda dengan yang sudah kita miliki," tuturnya.
"Jadi segala sesuatuanya pasti akan, harus ada pengadaan lagi, itu lah yang harus menjadi pertimbangan sebelum melakukan pembelian tersebut. Dan memastikan bahwa ini ada yang diuntungan, ada TOT dan sebagainya," sambungnya.
Untuk diketahui, Kementerian Pertahanan di bawah komando Menteri Prabowo Subianto baru saja menandatangani kontrak pembelian pesawat tempur buatan Prancis Dassault Rafale. Harga Rafale pun tak main-main karena didatangkan langsung dari pembuatnya di Eropa.
Secara bertahap Kementerian Pertahanan akan membeli 42 unit pesawat Rafale yang merupakan jenis pesawat tempur tersebut.
Pembeliannya akan dilakukan bertahap dimulai dari enam unit pertama Kamis lalu. Pembelian itu sekaligus sebagai salah satu agenda perundingan saat kunjungan kehormatan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly ke Jakarta.