Kami Tidak Sepanik Sebelumnya: Apakah Indonesia Sudah Belajar dari Delta?

SiswantoABC Suara.Com
Minggu, 27 Februari 2022 | 12:09 WIB
Kami Tidak Sepanik Sebelumnya: Apakah Indonesia Sudah Belajar dari Delta?
Ilustrasi covid-19 omicron (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kami tidak bisa lagi melakukanskrining awal karena yang datang begitu banyak dengan gejala yang parah dan beberapa meninggal sebelum kami bisa memasang oksigen untuk membantu pernapasan.

"Saat ini kami masih bisa menangani, dan kami tidak panik dan terasa kacau seperti tahun lalu.

Tingkat vaksinasi lengkap masih di bawah 70 persen

Sampai artikel ini ditulis, tingkat vaksinasi lengkap di Indonesia belum mencapai 70 persen dari target 208 juta penduduk yang memenuhi syarat vaksinasi.

Semula Indonesia berharap mencapai target vaksinasi di awal tahun 2022.

Menteri Kesehatan BudiGunadi Sadikin sebelumnya mengatakan bahwa target tersebut bisa dicapai di bulan Februari.

Namun menurut situs vaksinasi Kementerian Kesehatan pada tanggal 23 Februari tingkat vaksinasi dua dosis adalah 67,8 persen atau 141,3 juta orang sementara yang sudah mendapatkan vaksinasi booster sekitar 4 persen.

Ketika vaksinasi dimulai di awal Januari 2021, Indonesia sangat menggantungkan pada vaksin Sinovac asal China.

Menurut beberapa penelitian Sinovac kurang efektif dalam menghadapi varian Omicron, sementaramenurut dr Nadia sekitar 70 persen dari 341 juta dosis vaksinasi yang sudah disuntikkan adalah Sinovac.

Indonesia juga sekarang menggunakan vaksin lain yang diakui oleh WHO seperti Pfizer, AstraZeneca dan Moderna.

Baca Juga: COVID-19 Melanda PN Jember, 16 Orang Terpapar Virus Corona

Meski belum mencapai target, Dr Nadia mengatakan program vaksinasi di Indonesia 'sudah on the track".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI