Ini yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Invasi Rusia ke Ukraina

SiswantoABC Suara.Com
Minggu, 27 Februari 2022 | 13:14 WIB
Ini yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Invasi Rusia ke Ukraina
Kota Kiev di Ukraina. (Instagram/@ukraine)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Presiden Zelenskyy meminta warga tetap berada di rumah, mengatakan negara itu siap menghadapi segala kemungkinan.

Tentara Rusia sudah memasuki kota pelabuhan di selatan Mariupol dan Odesa dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba memperingatkan bahwa 'invasi dalam skala besar' sedang terjadi.

Ketika mengumumkan operasi militer, Presiden Rusia Putin memperingatkan negara lain yang berusaha melakukan intervensi atas apa yang dilakukan Rusia akan menghadapi "konsekuensi yang belum pernah dialami sebelumnya."

"Dunia bisa dan harus menghentikan Putin," kata Kuleba di Twitter.

"Waktu untuk bertindak adalah sekarang."

Mengapa Rusia melakukan invasi ke Ukraina?

Presiden Rusia Vladimir Putin berulang kali mengatakan Rusia tidak memiliki niat untuk melakukan invasi ke Ukraina jadi motivasinya sekarang masih belum jelas.

Kemungkinan penyebab lain adalah mencegah Ukraina bergabung dengan NATO, ambisi pribadi untuk menggabungkan lagi negara-negara bekas Uni Soviet, meningkatkan pengaruh Putin di dalam negeri atau memastikan adanya pasokan air bersih ke Semenanjung Crimea.

Alexey Muraviev, an associate professor di Curtin University di Australia mengatakan kepada ABC bahwa Putin ingin menggunakan Ukraina menjadi 'wilayah penyangga yang netral' melawan NATO.

"Ukraina telah menjadi daerah bagi konflik antara Rusia dan Amerika Serikat," katanya.

Baca Juga: Gangguan Internet di Ukraina, Elon Musk Kirim Bantuan Satelit Starlink

Mengapa baru terjadi sekarang?

Pengiriman pasukan Rusia ke perbatasan dengan Ukraina sudah dimulai hampir setahun lalu, di bulan Maret dan April 2021, ketika lebih dari 80.000 tentara dikirim ke kawasan.

Beberapa lainnya dikirim lagi bulan Juni, namun militer Rusia menambah pasukan lebih banyak lagi di akhir tahun dengan perkiraan total tentara Rusia yang dikerahkan sekitar 130.000 orang.

Bulan Desember, Moskow mengeluarkan beberapa permintaan termasuk bahwa Ukraina tidak akan mendapat keanggotaan NATO, dan aliansi ini menarik pasukan dari Eropa Timur, ditambah dengan ancaman adanya respons militer dari Rusia.

Amerika Serikat dan NATO secara resmi menolak permintaan tersebut secara tertulis bulan Januari.

Dalam reaksinya, Putin mengatakan AS dan sekutunya sudah menolak tuntutan keamanan utama yang disampaikan Rusia, namun Moskow tetap terbuka bagi adanya pembicaraan lebih lanjut.

Pembicaraan terjadi dalam berbagai kesempatan, baik secara pribadi maupun lewat video dan telepon antara para pemimpin termasuk Putin, BIden, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Ukraina Zelenskyy.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI